Akurasi Diagnostik Sitologi Imprin dan Frozen Section Dibandingkan Histopatologi di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2018

Abstract

Latar Belakang: Konsultasi intraoperatif adalah rutinitas ahli patologi dalam memberikan informasi langsung kepada ahli bedah di kamar operasi. Metode yang digunakan berupa frozen section (FS) maupun sitologi imprin. Frozen section memiliki akurasi sensitivitas dan spesifitas yang lebih tinggi dibandingkan imprin. Tetapi teknik ini berbiaya cukup mahal karena membutuhkan peralatan khusus. Dengan demikian, sitologi imprin diharapkan akan berguna di rumah sakit daerah dengan fasilitas kesehatan yang terbatas. Selain itu, akurasi kedua metode tersebut dievaluasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik Medan guna memenuhi penilaian reakreditasi rumah sakit. Tujuan: Menilai perbandingan akurasi sitologi imprin dan frozen section sebagai prosedur intraoperatif terhadap pemeriksaan histopatologi di RSUP Haji Adam Malik Medan tahun 2018”. Bahan dan Metode: Penelitian ini merupakan uji diagnostik, dengan sampel penelitian adalah semua slaid penderita lesi neoplasma di organ tiroid, payudara, traktus urinarius, kepala leher dan kulit, yang telah dilakukan sitologi imprin, frozen section dan histopatologi dengan memenuhi kriteria inklusi. Hasil: Dari 79 sampel yang diteliti, didapatkan 13 sampel adalah laki-laki (16,5%) dan perempuan sebanyak 66 orang (83,5%,) dengan rerata usia 47,8 ± 13,9 tahun. Organ terbanyak adalah tiroid yaitu 38 (48,1%) kasus. Tingkat akurasi sitologi imprin terhadap histopatologi sebesar 92,4% dengan sensitivitas 90,3% dan spesifisitas 100%, sedangkan tingkat akurasi FS terhadap histopatologi sebesar 96,2% dengan sensitivitas 95,2% dan spesifisitas 100%. Uji kesesuaian sitologi imprin dan frozen section didapatkan p-value 0,250 (p>0,05). Simpulan: Tidak terdapat perbedaan bermakna antara pemeriksaan sitologi imprin dan frozen section.

Background: Intraoperative consultation is a routinely performed by pathologist in providing information immediately to surgeons in operating room. The methods of intraoperative consultation include frozen section or imprint cytology. Frozen section has higher sensitivity and specificity accuracy than imprint, but needs the higher cost due to requirement of specific devices. Therefore, imprint cytology method is expected to be more useful in regional hospital with limited resources. In addition, the accuracy of both methods is evaluated in Haji Adam Malik General Hospital regarding the hospital reaccreditation assessment. Objective: To evaluate the comparison of imprint cytology and frozen section accuracy as intraoperative procedures to histopathology examination in Haji Adam Malik General Hospital in 2018 Material and Method: This research is diagnostic test, and the samples are all the slides of all neoplastic lesions of thyroid, breast, urinary tract, head and neck, and skin that have been diagnosed by imprint cytology, frozen section and histopathology which fulfill the inclusion criteria. Result: From 79 samples, 13 samples are male (16,5%) and 66 samples are female (83,5%) with mean age is 47,8 ± 13,9 years old. Most sample is from thyroid, accounts 38 samples (48,1%). Accuracy rate of imprint cytology to histopathology is 92,4% with sensitivity is 90,3% and specificity is 100%. In the other hand, accuracy rate of frozen section to histopathology is 96,2% with sensitivity is 95,2% and specificity is 100%. The p-value of conformity test of imprint and frozen section is 0,250 (p>0,05) Conclusion: There is no significant difference between cytology imprint and frozen section