dc.description.abstract | Kemajuan teknologi yang terjadi dalam industri perbankan mendisrupsi segala industri, termasuk pada industri perbankan. Hal ini membawa Bank Umum di Indonesia menuju Era Digital 4.0, sehingga menimbulkan pergeseran perilaku masyarakat dalam bertransaksi dan memunculkan banyaknya lembaga keuangan digital. Perubahan tersebut dikhawatirkan akan berdampak pada kinerja Bank Umum di Indonesia dan merubah tingkat persaingan antara lembaga Bank Umum pada Era Digital Banking 4.0. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja industri Bank Umum Indonesia pada Era Digital Banking 4.0. Pendekatan yang digunakan untuk mengukur tingkat pengaruh variabel independen terhadap kinerja dan tingkat persaingan bank umum dalam penelitian ini adalah pendekatan non struktural Panzar-Rosse dengan menggunakan data sekunder dari bank umum di Indonesia pada periode Januari 2013 – Maret 2020. Objek penelitian ini adalah seluruh bank umum konvensional. Estimasi persamaan menggunakan Return on Asset (ROA) sebagai variabel dependen untuk kinerja Bank Umum, dan variabel LDR, Volume Transaksi E-Money, Jumlah mesin EDC, Jumlah Kantor Cabang, Jumlah mesin ATM, BOPO serta NIM sebagai variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja industri Bank Umum Indonesia pada Era Digital Banking 4.0 diukur oleh ROA secara signifikan dipengaruhi oleh Jumlah mesin EDC; Jumlah Kantor Cabang; Jumlah mesin ATM; BOPO dan NIM. Namum LDR dan Volume Transaksi E-Money tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. Selanjutnya berdasarkan model Panzar-Rosse dengan menggunakan H-statistik menunjukan bahwa persaingan yang terjadi pada Bank Umum di Indonesia pada Era Digital Banking 4.0 termasuk dalam struktur pasar Monopolistik. | en_US |