Keluaran Klinis Setelah Percutaneous Stenoscopic Lumbar Discectomy Pada Pasien Herniasi Nukleus Pulposus Lumbal dan Lumbal Canal Stenosis

Abstract

Background The stenosis of the spinal cord increases as the population ages. Spinal cord stenosis is a fairly frequent indication for surgery, and the patient is over 65 years of age. Monoportal percutaneous stenoscopic lumbar decompression (PSLD) is a surgical technique that is capable of decompressing both one level and several levels at the same time in one entry point (central canal, lateral recesses, and foramen). Methods and Sample This research is a numerical descriptive study with cross sectional design with pre-test and post-test assessments. The study population was taken from all lumbar HNP patients in Medan with a period of January 2019 - December 2019. The data was taken from medical records, filling out questionnaires and interviews then processed using the SPSS 23 version application and presented in narrative, tabular and graphic forms. Results 16 patients were taken as the study sample. The research subjects consisted of 6 men (37.5%) and 10 women (62.5%). The mean age of the patients was 61.62 years with a range of 28- 77 years, and the median age was 63.5 years. Total of 9 patients (56.3%) were diagnosed with nucleus pulposus herniation and 7 patients (43.8%) with lumbar canal stenosis. 9 patients with a diagnosis of nucleus pulposus herniation had a preoperative VAS value of 6.22 ± 1.56 and an ODI of 61.97% ± 23.90. There was a significant change in the 3 months postoperative assessment with a VAS value of 1.66 ± 0.50 and ODI 17.13% ± 2.59. Total of 7 patients with a diagnosis of lumbar canal stenosis had a preoperative VAS value of 6.42 ± 1.39 and a preoperative ODI 61.77% ± 19.83. There was a significant change with the post operative VAS value 1.42 ± 0.53 and postoperative ODI 19.97% ± 7.78. Conclusion Patients with herniated nucleus pulposus and lumbar canal stenosis who were treated by the PSLD method give a significant clinical improvement, as measured by the VAS and ODI values.

Latar Belakang Penjepitan saraf tulang belakang meningkat seiring bertambahnya penduduk berusia tua. Penjepitan saraf tulang belakang merupakan indikasi yang cukup sering untuk dilakukannya operasi, dan dengan usia pasien diatas umur 65 tahun. . Monoportal percutaneous stenoscopic lumbar decompression (PSLD) adalah salah satu teknik operasi yang mampu melakukan dekompresi baik satu level maupun beberapa level sekaligus dalam satu entry point (central canal, lateral recesses, and foramen). Metode dan sampel Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif numerik desain corss sectional dengan penilaian pre-test dan post-test. Populasi penelitian ini diambil dari seluruh pasien HNP lumbal di Medan dengan jangka waktu Januari 2019 – Desember 2019. Data diambil dari rekam medis, pengisian kuesioner dan wawancara kemudian diolah menggunakan aplikasi SPSS versi 23 dan data disajikan dalam bentuk naratif, tabular dan grafikal. Hasil 16 pasien diambil sebagai sampel penelitian. Subjek penelitian terdiri dari 6 laki-laki (37.5%) dan 10 perempuan (62.5%). Rata-rata usia pasien adalah 61.62 tahun dengan range 28-77 tahun, dan median usia adalah 63.5 tahun. Sebanyak 9 pasien (56.3%) didiagnosis dengan herniasi nukleus pulposus dan 7 pasien (43.8%). 9 pasien dengan diagnosis herniasi nukleus pulposus memiliki nilai VAS pre operatif 6.22 ± 1.56 dan ODI 61.97% ± 23.90. Terdapat perubahan yang signifikan pada penilaian 3 bulan post operatif dengan nilai VAS 1.66 ± 0.50 dan ODI 17.13% ± 2.59. Sebanyak 7 pasien dengan diagnosis lumbal kanal stenosis memiliki nilai VAS pre-operatif 6.42 ± 1.39 dan ODI pre operatif 61.77% ± 19.83. Terdapat perubahan yang signifikan dengan nilai VAS post operatif 1.42 ± 0.53 dan ODI post operatif 19.97% ± 7.78. Kesimpulan Pasien dengan herniasi nukelus pulposus dan lumbal canal stenosis yang ditatalaksana dengan metode PSLD memberikan perbaikan yang nyata secara klinis, diukur dari nilai VAS dan ODI