Korelasi antara Nilai Red Cell Distribution Width (RDW) dan VEP1 pada Pasien Penyakit Paru Obstruksi Kronik Eksaserbasi di RSUP Haji Adam Malik Medan

Abstract

Latar belakang: Pasien PPOK mengalami peningkatan jumlah sel darah merah dan kadar hemoglobin karena kompensasi tubuh seiring dengan peningkatan sekresi hormon eritropoietin yang menstimulasi produksi sel darah merah. Studi melaporkan bahwa RDW semakin meningkat seiring dengan tingkat keparahan PPOK yang memunculkan pendapat bahwa RDW dapat digunakan sebagai biomarker dalam evaluasi keparahan penyakit pada penderita PPOK. Studi ini bertujuan untuk mengetahui adanya korelasi antara nilai Red cell Distribution Width (RDW) dan VEP1 pada pasien Penyakit Paru Obstruktif Kronik eksaserbasi. Metode: Penelitian ini merupakan studi case series yang dilakukan dari bulan April – Agustus 2019 di Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FK USU. Subjek penelitian adalah seluruh pasien PPOK yang berkunjung ke Poli Paru RSUP H Adam Malik Medan yang dipilih secara consecutive sampling. Analisis data dilakukan dengan uji Korelasi Spearman. Hasil: Sebanyak 30 orang penderita PPOK yang memenuhi kriteria dilibatkan dalam penelitian ini yang didominasi oleh laki-laki (93.3%), usia 50 – 59 tahun (46.7%), perokok atau bekas perokok (86.7%), dengan indeks massa tubuh normoweight (50%) dan derajat obstruksi aliran udara sangat berat (VEP1<30% prediksi sebanyak 50%). Terdapat korelasi positif yang lemah antara nilai RDW dengan nilai VEP1 pada penderita PPOK eksaserbasi yang menjadi subjek penelitian, dan korelasi tersebut tidak bermakna secara statistik (p>0.05).