| dc.contributor.advisor | Chalil, Diana | |
| dc.contributor.advisor | Lubis, Satia Negara | |
| dc.contributor.author | Nasution, Ade Rezkika | |
| dc.date.accessioned | 2021-01-21T08:01:41Z | |
| dc.date.available | 2021-01-21T08:01:41Z | |
| dc.date.issued | 2020 | |
| dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/30308 | |
| dc.description.abstract | North Sumatra is the second largest palm oil producer
in Indonesia. In the future, given the increasingly congested road traffic conditions and contain
more risks, train is a solution in transporting large amounts of CPO, fast and efficient. Based
on the Transport Infographic Indonesia - Indonesia Infrastructure Initiative 2015-2016
reported, users of goods transported by train are only about 1% of the total logistics
distribution trips. About 90% is dominated by road transportation, less than 1% air
transportation and 8% sea transportation. In the Master Plan Percepatan, Perluasan dan
Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) states that the Sumatra corridor needs important
economic policies, one of them is the construction of a railway. The data used are annual time
series data, namely in the form of production data, CPO transport volume in 2010-2018; length
of rails and roads in 2018 and CPO transportation rates from PKS to Belawan Port. The
objectives of this study were (1) to analyze the rate increasing of production and volume of
CPO transportation by train in North Sumatra Province in 2010-2018; (2) to compare the
comparison of rail lengths, national and provincial long roads to regional areas in North
Sumatra Province in 2018; (3) to analyze the different of the cost of goods transportation by
train and tank truck in the cost of CPO transportation for each PKS to the Port of Belawan
and (4) to analyze the relationship between the cost of CPO transportation by train and tank
truck with the distance of each PKS to the Port of Belawan. The data analysis methode which
is used in this study is descriptive analysis, the mean difference test and free from. The results
of this study indicate that: the first, the growth of CPO production in North Sumatra in 2011-
2018 increased, while the growth of CPO transportation volume by train decreased. The
second, the ratio of the length of the rail to the area is lower than the ratio of the length of the
road to the each district area in 2018. The third, there is a significant difference between the
average cost of CPO transportation by train and tank truck, and the cost of train is cheaper
than tank truck Rp 142.48 per tonne km. The fourth, there is a perfect and positive relationship
between the cost of CPO transportation and the distance. | en_US |
| dc.description.abstract | Provinsi Sumatera Utara merupakan produsen
kelapa sawit terbesar kedua di Indonesia. Di masa mendatang, mengingat kondisi lalu lintas
jalan raya yang semakin padat dan mengandung lebih banyak resiko, kereta api merupakan
solusi dalam angkutan CPO dalam jumlah banyak, cepat dan efisien. Berdasarkan Laporan
Transport Infographic Indonesia - Indonesia Infrastructure Initiative tahun 2015-2016
dilaporkan bahwa pengguna angkutan barang kereta api hanya sekitar 1% dari total perjalanan
distribusi logistik. Sekitar 90% didominasi angkutan jalan, kurang dari 1% angkutan udara dan
8% angkutan laut. Dalam Masterplan Percepatan, Perluasan dan Pembangunan Ekonomi
Indonesia (MP3EI) menyatakan bahwa koridor Sumatera perlu ada inovasi kebijakan ekonomi
penting, salah satunya pembangunan jalur kereta api. Data yang digunakan adalah data time
series tahunan yaitu berupa data produksi, volume angkutan CPO pada tahun 2010-2018;
panjang rel dan jalan pada tahun 2018 dan tarif angkutan CPO dari PKS ke Pelabuhan Belawan.
Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menganalisis laju peningkatan produksi dan volume
angkutan CPO dengan kereta api di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2010-2018; (2) untuk
menganalisis perbandingan panjang rel, panjang jalan nasional dan provinsi terhadap luas
wilayah di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2018; (3) untuk menganalisis perbedaan biaya
transportasi angkutan barang dengan kereta api dan truk tangki dalam pengangkutan CPO
masing-masing PKS ke Pelabuhan Belawan dan (4) untuk menganalisis hubungan antara biaya
transportasi angkutan CPO dengan kereta api dan truk tangki dengan jarak tempuh masingmasing
PKS ke Pelabuhan Belawan. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif, uji beda rata-rata dan korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa: pertama, pertumbuhan produksi CPO di Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2011-
2018 meningkat, sedangkan pertumbuhan volume angkutan CPO dengan kereta api menurun.
Kedua, perbandingan panjang rel terhadap luas wilayah lebih rendah daripada perbandingan
panjang jalan terhadap luas wilayah masing-masing Kabupaten pada tahun 2018. Ketiga,
terdapat perbedaan yang nyata antara rata-rata biaya angkutan CPO dengan kereta api dan truk
tangki, dengan biaya angkutan kereta api lebih murah Rp142,48- per ton km dari pada dengan
angkutan truk tangki. Keempat, terdapat hubungan yang sempurna dan positif antara biaya
angkutan CPO dengan jarak tempuhnya. | en_US |
| dc.language.iso | id | en_US |
| dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
| dc.subject | perbandingan biaya transportasi | en_US |
| dc.subject | angkutan cpo | en_US |
| dc.subject | kereta api | en_US |
| dc.subject | truk tangki | en_US |
| dc.title | Analisis Perbandingan Moda Angkutan CPO di Provinsi Sumatera Utara | en_US |
| dc.type | Thesis | en_US |
| dc.identifier.nim | NIM167039012 | |
| dc.description.pages | 133 Halaman | en_US |
| dc.description.type | Tesis Magister | en_US |