| dc.description.abstract | Penggabungan PT Jaminan Sosial Tenaga-kerja (Jamsostek) dan PT Asuransi Kesehatan (Askes) melalui Undang-undang Repubik Indonesia No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang aktif per tanggal 01 Januari 2014 merubah persepsi masyarakat terjadap perlindungan sosial ketenaga-kerjaan. Masyarakat yang sebelumnya familiar dengan Jamsostek, namun dengan nama yang baru yaitu BPJS Ketenagakerjaan malah menurunkan positioning terhadap merek tersebut. Setidaknya hal itu tergambar dari pra studi yang dilakukan oleh peneliti. Dampaknya, tingkat kepesertaan Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU) sangat minim, terutama yang terjadi pada para pedagang di Wilayah BPJS Ketenagakerjaan Medan Utara.
Hasil penelitian secara outer model menunjukkan tidak ditemukan trimming, dimana seluruh variabel konstruk memiliki validitas dan reliabilitas yang layak. Sedangkan inner model ditemukan bahwasanya ekuitas merek berpengaruh secara positif terhadap positioning dengan nilai uji t sebesar 14.497; ekuitas merek berpengaruh secara positif terhadap keputusan kepesertaan dengan nilai uji t sebesar 4,220; komunikasi pemasaran berpengaruh positif terhadap positioning dengan nilai uji t sebesar 7,944; komunikasi pemasaran berpengaruh secara positif terhadap keputusan kepesertaan dengan nilai uji t sebesar 4,976; positioning berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan kepesertaan dengan nilai uji t sebesar 4,936. Adapun pengaruh tidak langsun ekuitas merek dengan positioning sebagai variabel antara berpengaruh secara positif terhadap keputusan kepesertaan BPJS dengan nilai uji t sebesar 4,696: dan komunikasi pemasaran dengan positioning sebagai variabel antara berpengaruh secara positif terhadap keputusan kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dengan nilai uji t sebesar 4,166, Dimana keseluruhan nilai t hitung diatas > dari nilai t tabel sebesar 1,966. | en_US |
