Lambang Bunga Seruni pada Masyarakat Jepang
Nihonjin Ni Okeru Kikkamon
View/ Open
Date
2020Author
Ashiila, Putrie Nuur
Advisor(s)
Guniesti, Veryani
Metadata
Show full item recordAbstract
Bunga seruni adalah bunga cantik yang sering ditanam sebagai tanaman hias, yang
melambangkan ungkapan sukacita dan kesetiaan.
Bunga Seruni juga merupakan bunga majemuk yang didalam satu ikatan bunga
terdapat bunga cakram yang berbentuk tabung dan berbentuk pita. Bunga yang cakramnya
berbentuk tabung dapat berkembang dengan warna yang sama atau berbeda dengan bunga
pita. Dengan begitu, dapat membuat konsumen memilih warna dan bentuk apa yang mereka
inginkan.
Bunga Seruni juga memiliki makna yang berbeda pada setiap warna bunga dan
tergantung arti yang ingin disampaikan oleh pemberi bunga tersebut. Misalnya warna kuning
memiliki makna yang melambangkan cinta, optimis, dan sukacita. Warna putih yang
merupakan simbol cinta yang murni, kerajaan, kepercayaan, kesetiaan dan ketulusan. Warna
perak memiliki makna cinta kepada sahabat tersayang. Dan warna merah meiliki cinta dan
kesempurnaan menyampaikan perasaan.
Bunga Seruni dibawa masuk ke Jepang dari daratan Cina pada abad ke-8, sekitar 1
abad sebelum Bunga Seruni diadopsi sebagai Monshou keluarga kerajaan Jepang untuk
lambang kekaisaran. Monshou Bunga Seruni dapat ditemui di berbagai tempat di Jepang,
seperti passport warga negara Jepang dan dalam mata uang koin 50 yen.
Di Jepang, Bunga Seruni tidak dilihat sebagai simbol kerajaan saja, namun juga
sebagai lambang keberkahan dan kebahagiaan. Di Jepang terdapat Festival Bunga Seruni
yang dikenal sebagai Festival Kebahagiaan atau juga disebut dengan Kiku Nigyou, yang
diadakan dibulan September tiap tahunnya.
Penggunaan Lambang Bunga Seruni di Jepang digunakan sebagai lambang kerajaan,
pemakaian lambang bunga seruni ini dipakai oleh istana kekaisaran yaitu di kuil Shinto dan banyak yang memakai bunga seruni sebagai lambang untuk kuil. Monshou yang dilindungi
undang-undang untuk mencegah pemakaian oleh keluarga lain adalah monshou bunga
paulownia milik Perdana Mentri Jepang. Lambang paulownia bebas digunakan pada lembaga
negara Jepang ditahun 1884, yang dimasukkan oleh pemerintahan Meiji kedalam desain Orde
Matahari Terbit. Lambang ini juga dipakai sebagai bendera nasional Jepang dengan sebuah
lingkaran merah di tengah bidang putih yang disebut Nisshōki dan Hinomaru. Dan lambang
monshou ini juga di masukkan kedalam kanji-kanji yang berpengaruh dalam pembentukan
desain Kamon, seperti kata yama, fuji, matsu, dan kawa.
Didalam komunitas seniman Jepang, Bunga Seruni seringkali dijadikan sebagai
lukisan yang biasanya muncul secara individual namun digabung menjadi satu set lukisan.
Mereka memakai prinsip kesederhanaan dan betul-betul menangkap penggambaran yang
diinginkan. Prinsip tersebut yang membuat hasil karya mereka menjadi penuh makna dan
meninggalkan impresi pada mereka yang menikmatinya. Bunga Seruni juga bisa dibuat
sebagai tanaman hias karena keindahan dan elegannya yang disukai dikalangan masyarakat
Jepang. Keberadaan Bunga Seruni ini menghasilkan bunga potong komersial yang semakin
terkenal diberbagai negara.
Collections
- Diploma Papers [164]