Show simple item record

dc.contributor.advisorTambun, Rondang
dc.contributor.advisorHayanto, Bode
dc.contributor.authorBurmana, Anggara Dwita
dc.date.accessioned2021-02-03T04:22:51Z
dc.date.available2021-02-03T04:22:51Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/30478
dc.description.abstractBiodiesel is one of the fuels that can substitute fuel oil (diesel fuel). Biodiesel is a fuel produced by vegetable or animal oil. One of the natural resources used as raw material for making biodiesel is palm oil. Biodiesel manufacturing is generally carried out under pressure ≥ 1 atm using homogeneous and heterogeneous catalyst, meanwhile the production of biodiesel under vacuum is still minimal. Manufacturing biodiesel with an esterification process using homogeneous catalyst, it is known that H2SO4 is always used as catalyst. In this study used para-Toluen Sulfonat Acid (PTSA) as a catalyst. This refers to the nature of PTSA which is also strong acid, beside that from an economic point view, PTSA price also cheaper than that H2SO4. In this study, pressure variations were carried out 700 mbar; 800 mbar; 900 mbar; 1000 mbar; 1100 mbar, molar ratio variation 5:1; 6:1; 7:1; 8:1; 9:1; 10:1, amount catalyst variation 5%; 10%; 15%; 20%; 25% and sampling is done in the minute 60; 75; 90; 105; 120. The best pressure, ratio molar, amount catalyst and time are 800 mbar, 10:1, 5% and 120 minuteen_US
dc.description.abstractBiodiesel adalah salah satu bahan bakar yang dapat mensubstitusi bahan bakar minyak (solar). Biodiesel merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari minyak nabati maupun hewani. Salah satu sumber daya alam yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel adalah minyak kelapa sawit. Pembuatan biodiesel umumnya dilakukan pada kondisi ≥ 1 atm dengan menggunakan katalis homogen dan heterogen, sedangkan pembuatan biodiesel pada kondisi vakum masih sangat minim dilakukan. Dalam pembuatan biodiesel dengan proses esterifikasi menggunakan katalis homogen, diketahui bahwa H2SO4 selalu digunakan sebagai katalis. Pada penelitian ini digunakan para-Toluen Sulfonat Acid (PTSA) sebagai katalis, hal ini merujuk kepada sifat-sifat dari PTSA yang juga merupakan asam kuat, selain itu dari segi pertimbangan ekonomi harga PTSA juga lebih murah dari H2SO4. Pada penelitian ini dilakukan variasi tekanan yaitu 700 mbar; 800 mbar; 900 mbar; 1000 mbar; 1100 mbar, variasi rasio molar yaitu 5:1; 6:1; 7:1; 8:1; 9:1; 10:1, variasi jumlah katalis yaitu 5%; 10%; 15%; 20%; 25% dan pengambilan sampel pada menit ke 60; 75; 90; 105; 120. Tekanan, rasio molar dan jumlah katalis serta waktu terbaik yaitu pada tekanan 800 mbar, rasio molar10:1, jumlah katalis 5% dan 120 menit.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectbiodieselen_US
dc.subjectesterifikasien_US
dc.subjectesterifikasien_US
dc.subjecttekananen_US
dc.title“Pengaruh Rasio Molar Reaktan Dan Jumlah Katalis Pada Proses Pembuatan Biodiesel Dari Palm Fatty Acid Distillate Dengan Kondisi Vakumen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM187022007
dc.description.pages80 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record