Analisis Risiko Usahatani Udang Windu di Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Kota Medan

Abstract

Surya Sevi Wijayanna Lumbantobing (177039017) dengan judul tesis “Analisis Risiko Usahatani Udang Windu Di Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Kota Medan”. Penulisan tesis ini dibimbing oleh bapak Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec sebagai Ketua Komisi Pembimbing dan bapak Dr. Rulianda P. Wibowo SP, M.Ec sebagai Anggota Komisi Pembimbing. Usahatani udang windu adalah usaha yang sudah dilakukan secara turun temurun dan memiliki potensi yang besar karena harga jual yang cenderung stabil. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi sumber – sumber risiko, menganalisis tingkat risiko produksi, harga dan pendapatan serta merekomendasi alternatif upaya dalam mengatasi risiko yang dihadapi. Penelitian dilakukan di Kelurahan Belawan Sicanang Kecamatan Medan Belawan Kota Medan. Jumlah sampel sebanyak 30 petambak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan analisis deskriptif, analisis risiko dan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sumber risiko usahatani udang windu adalah curah hujan tinggi, penyakit, serangan hama, kualitas air, kualitas benur, pecah tanggul, harga jual menurun, permintaan menurun, sewa lahan, harga pupuk meningkat, harga saponin meningkat, harga benur meningkat dan harga dolomit meningkat. Analisis risiko produksi menunjukkan bahwa koefisien variasi produksi sebesar 0,19 dengan batas bawah sebesar 49,99. Analisis risiko harga menunjukkan bahwa koefisien variasi harga sebesar 0,19 dengan batas bawah sebesar 58.051. Analisis risiko pendapatan menunjukkan bahwa koefisien variasi pendapatan sebesar 0,48 dengan batas bawah sebesar 124.489 dari hasil tersebut menunjukkan bahwa petambak udang windu tidak mengalami risiko terhadap produksi, harga dan pendapataan. Tingkat sumber risiko dari tertinggi sampai terendah adalah penyakit, curah hujan tinggi, kualitas benur, kualitas air, serangan hama, pecah tanggul, harga jual menurun, sewa lahan meningkat, harga pupuk meningkat, permintaan menurun, harga saponin meningkat, harga benur meningkat dan harga dolomit meningkat. Alternatif upaya penanganan risiko yang dihadapi adalah penerapan prinsip Best Management Practice (BMP) dan konsep biosecurity, sistem pembuangan atas, waktu tebar benur, pemasukkan / pergantian air di tambak, penggunaan saringan di pipa masuk air, pembenihan benur bersertifikat, penangkapan hama dan perbaikan tanggul.

Surya Sevi Wijayanna Lumbantobing (177039017) with title of “The Analysis Of Risk In Black Tiger Shrimp Breeding In Belawan Sicanang Urban Village Medan Belawan Sub-District Medan City”. The writing of this thesis is guided by Mr. Dr. Ir. Satia Negara Lubis, M.Ec as Chairman of the Advisory Committee and Mr.Rulianda P. Wibowo SP, M.Ec as a member of the Advisory Committee. Black Tiger Shrimp breeding is has been done as the hereditary and has the profitable potential because of the selling price which constantly stable. The aims of the research to identify the sources of black tiger shrimp breeding, analyze the level of production risk, price and income as well recommend the alternative effort to overcome the problems. The research has carried out in Belawan Sicanag Urban Village Medan Belawan Sub-district Medan City. There are 30 ponds. The method which used in the research is survey method with descriptive, risk analysis and Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) methods. The results showed that the risk sources for tiger prawn cultivation were high rainfall, disease, pest attacks, water quality, seed quality, embankments were broken, selling prices decreased, demand decreased, land rent increased, fertilizer prices increased, saponin prices increased, shrimp seeds increased and the price of dolomite is rising. The analysis of risk production shows that the coefficient of price variation in the amount of 0,19 with the lower limit is 58.051. The Risk analysis shows that the coefficient of price in the amount of 0,48 with the lower limit 124.489 from the results show that the farm of black tiger shrimp not get impacted of the production, price and income. The level of risk sources from the highest to the lowest is disease, high rainfall, seed quality, water quality, pest attack, embankments are broken, selling price decreases, land rent increases, fertilizer prices increase, demand decreases, saponin prices increase, shrimp seeds increase and prices dolomite increases.The alternative effort to overcome the risk is the application the Best Management Practice (BMP) dan konsep biosecurity principles. Upper drainage system, frying time, insertion / replacement of water in ponds, use of filters in water intake pipes, certified fry hatcheries, catching pests and repairing embankments.