Pengembangan dan Pengelolaan Irigasi Pertanian di Desa Namorambe Kecamatan Namorambe Tahun 1965 - 2002
View/ Open
Date
2020Author
Ginting, Riza Yudhistira
Advisor(s)
Simanjuntak, Peninna
Metadata
Show full item recordAbstract
Desa Namorambe merupakan bagian wilayah yang terletak di Kecamatan Namorambe Kabupaten Deli Serdang. Desa Namorambe adalah desa yang terletak di daerah dataran tinggi dan berbukit-bukit dengan tanahnya yang subur sehingga cocok dijadikan sebagai lahan pertanian. Masyarakat Desa Namorambe adalah masyarakat yang mengutamakan sector pertanian sebagai sector utama dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Pada awalnya penduduk yang datang ke Desa Namorambe berusaha menebang hutan untuk dijadikan areal perladangan. Melihat tanahnya yang subur, maka mereka menetap dan kemudian memanggil anak saudaranya. Bertambahnya penduduk dan semakin hilangnya hutan yang akan ditebang, sehingga lahan pertanian yang akan digarap juga semakin kecil. Sehingga paramasyarakat petani ini mulai berpikir bagaimana cara meningkatkan hasil pertanian tanpa meluaskan areal pertanian yang digarap (intensifikasi). Dengan demikian maka dibuatlah oleh masyarakat petani saluran irigasi yang sangat sederhana yaitu dengan membuat saluran-saluran dengan mengorek tanah (paret) yang biasa disebut dengan “Parik kitik”. Dengan melihat perkembangan kehidupan perekonomian masyarakat petani di Desa Namorambe, maka pada tahun 1980 pemerintah membangun sarana irigasi teknis untuk mengganti sarana irigasi sederhana yang dibuat oleh masyarakat sebelumnya. Dengan adanya irigasi ini maka hasil yang di dapatkan oleh petani semakin meningkat.
Penelitian ini menggunakan metode sejarah yang sudah umum yaitu, heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Dalam metode heuristik, sumber mengenai irigasi di Desa Namorambe didapat dengan mengumpulkan sum bertertulis dan menggunakan penelitian lapangan melalui wawancara. Kritik Sumber yaitu tahapan digunakan untuk memperoleh data dan keabsahan data tersebut dapat dinilai keobjektifannya melalui kritik intern dan kritik ekstern. Metode Interpretasi dalam tahapan mencari data yang falid digunakan metode analisis, setelah dianalisis sehingga melahirkan suatu hasil yang lebih objektif dan alamiah dari objek yang diteliti. Tahapan selanjutnya yaitu Historiografi yaitu penyusunan karya ilmiah sehingga menghasilkan suatu kisah atau kajian ilmiah yang menarik dan akhirnya menjadi suatu penulisan sejarah.
Collections
- Undergraduate Theses [335]