Simulasi Perubahan Tata Guna Lahan dan Pengaruhnya Terhadap Laju Erosi di Sub DAS Asahan Hulu
View/ Open
Date
2021Author
Pasaribu, Sarinah
Advisor(s)
Nasution, Delima Lailan Sari
Metadata
Show full item recordAbstract
Sub DAS Asahan Hulu merupakan kawasan Hulu DAS Asahan Toba dengan luas 47703,35 ha dimana kawasan Hulu merupakan kawasan penyangga Daerah Aliran Sungai, namun telah terjadi alihfungsi lahan menjadi kawasan produksi. Perubahan fungsi lahan yang tidak mengikuti kaidah konservasi lahan rentan erosi, sedimentasi dan banjir bila tidak dilakukan upaya pelestarian dan konservasi lahan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan skenario penggunaan lahan yang paling optimal dalam rangka menurunkan laju erosi dan menganalisa pengaruh perubahan tata guna lahan terhadap erosi di Sub DAS Asahan Hulu. Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data curah hujan, peta jenis tanah, peta kelerengan, dan peta tata guna lahan kemudian akan dioverlay menggunakan software arc GIS kemudian hasilnya akan diolah dalam excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai erosi tahunan sebesar 111,67 ton/ha/thn dengan kelas bahaya erosi sedang. Simulasi yang dilakukan yaitu dengan mengurangi penggunaan tata guna lahan seperti pertanian lahan kering, semak belukar, tanah terbuka dan perkebunan dan menambah luasan hutan. Perubahan luasan lahan hutan yang bertambah yang dilakukan pada skenario I, skenario II dan skenario III yaitu 2881,80 ha, 5266,95 ha, dan 7652,12 ha. Dari skenario tata guna lahan ini terjadi perubahan laju erosi yaitu dari kondisi eksisting yaitu skenario I sebesar 8,18 ton/ha/thn, skenario II 18,03 ton/ha/thn, skenario III 24,31 ton/ha/thn. Dengan meningkatkan luas tata guna lahan hutan maka dapat mengurangi laju erosi. Skenario yang optimal yang dapat dilakukan yaitu skenario III dengan penambahan luas 4770,35 ha dan penurunan erosi yaitu 24,31 ton/ha/thn. Asahan Hulu sub-watershed is the upstream area of the Asahan Toba watershed with an area of 4770.347, where the upstream area is a watershed buffer zone, but land has been converted into a production area. Land use changes that do not follow the principles of land conservation are prone to erosion, sedimentation and flooding if no efforts are made to conserve and conserve land. This study aims to determine the most optimal land use scenario in order to reduce the rate of erosion and analyze the effect of land use change on erosion in the Upper Asahan Sub-watershed. This research was conducted by collecting rainfall data, soil type maps, slope maps, and land use maps then overlaid using GIS arc then the results would be processed in excel software. The results showed that the annual erosion value was 111.67 tonnes / ha / year with moderate erosion hazard class. The simulation is done by reducing the use of land uses such as dry land agriculture, shrubs, open land and plantations and increasing forest area. Changes in the increased forest land area carried out in scenario I. scenario II in scenario III, namely 2881.80 ha, 5266.95 ha, and 7652.12 ha. From this land use scenario there is a change, namely from the existing condition, namely scenario I 8.18 tonnes / ha / yr, scenario II 18.03 tonnes / ha / yr, scenario III 24.31 tonnes / ha / yr . By increasing the area of forest land use, it can reduce the rate of erosion. The optimal scenario that can be done is scenario II with an additional area of 47770.35 ha and a reduction in erosion of 18.03 tonnes / ha / year.
Collections
- Undergraduate Theses [1076]
