Show simple item record

dc.contributor.advisorSinuhaji, Wara
dc.contributor.authorHidayatullah, Vickry
dc.date.accessioned2021-02-11T03:59:08Z
dc.date.available2021-02-11T03:59:08Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/30588
dc.description.abstractPenelitian skripsi ini berjudul: “Pengaruh Reformasi Pada Kehidupan Sosial Etnis Tionghoa Di Kota Medan (1996 – 2007)”. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan tentang bagaimana etnis Tionghoa dalam menghadapi Reformasi 1998 di Kota Medan. Karena kita mengetahui bahwasanya Kota Medan adalah salah satu kota yang terdampak akan kerusuhan pada Reformasi 1998. Banyak dampak yang dialami oleh masyarakat khususnya etnis Tionghoa di Kota Medan. Pengaruh Reformasi 1998 yang dialami etnis Tionghoa tidak hanya dari segi ekonomi saja bahkan juga dari segi sosial yaitu masyarakat etnis Tionghoa mengalami kekerasan fisik yang menimbulkan trauma berkepanjangan hingga tidak diakuinya kepercayaan dan kebudayaan etnis Tionghoa . Dilain sisi kebebasan berpolitik tak juga muncul sehingga etnis Tionghoa hanya bisa bungkam. Pasca Reformasi 1998 terjadi perubahan besar-besaran dari segi sosial dan politik bagi etnis Tionghoa dengan keluarnya keputusan Presiden Abdurahman Wahid ditandai dengan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 Tentang Agama, Kepercayaan, dan Adat Istiadat Cina. Hal ini adalah salah satu faktor yang menjadi pengaruh terbesar bagi kehidupan etnis Tionghoa yang bermukim di Indonesia. Hingga di tahun 2007 Pemerintah mengeluarkan PP Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Peraturan Pemerintah ini salah satu isinya mengamanatkan mata pelajaran agama Konghuchu dapat diselenggarakan di jalur pendidikan formal. Hal ini mengambarkan kebebasan etnis Tionghoa dalam mengajarkan kepercayaan dan kebudayaannya secara terbuka. Metode penelitian yang dipakai pada penulisan ini adalah metode sejarah yaitu Heuristik (pengumpulan data), Kritik (verifikasi data), Interpretasi (penafsiran), dan Historiografi (penulisan). Pada tahap Heuristik (pengumpulan data) penulis memakai metode kepustakaan (library research) dan metode lapangan (Field Research). Selain kedua metode tersebut penulis juga melakukan pengumpulan sumber melalui wawancara terhadap informan-informan yang berkaitan dengan penelitian ini.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectEtnis Tionghoaen_US
dc.subjectReformasi 1998en_US
dc.subjectSosial dan Politiken_US
dc.subjectKota Medanen_US
dc.titlePengaruh Reformasi pada Kehidupan Sosial Etnis Tionghoa di Kota Medan (1996 – 2007)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM130706063
dc.description.pages92 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record