Pengaruh Pemakaian Biodentine Dibanding Dengan Resin Modified Glass Ionomer Cement Sebagai Lining Pada Restorasi Kelas II Resin Komposit Terhadap Terjadinya Kebocoran Mikro (In Vitro)
View/ Open
Date
2016Author
Purba, Member Reni
Advisor(s)
Abidin, Trimurni
Dennis
Metadata
Show full item recordAbstract
In daily practice, caries is a deases that most commonly found. The end of procedur usually using resin composite for the restoration. Now a days, resin composite become one of the alternative in restoration procedure, because it has better esthetic and better sealing. But in microstructur, resin composite shows microleakage caused from shrinkage polymerization. Lining is one of the way to help minimize the microleakage and it has another function that can absorb load distribution. This study aims to examine the effect of lining techniques and the use of matrix systems on microleakage of class II conventional. Maxylary premolar specimen were prepared in the respect of class II conventional cavity design, then were divided in to four groups according to lining techniques ( Biodentine or RMGIC), the use of matrix system ( sectional or circumferential )and load is provided. Specimen were immersed in saline for 24 hours, then were thermocycled, later were immersed in 2% methylene blue for 24 hours. Micro gap were measured by scoring dye penetration in specimens that were sectioned mesio distally under a stereomicroscope with 20 x magnification. Furthermore, visual analysis was performe under scanning electron microscope to examine the microleakage in detail. Statistical analysis with Kruskal wallis test demonstrated that Lining techniques were not significantly different ( p>0.05) on microleakage. This study also demonstrated that the use of matrix were not significantly different (p>0.05) on microleakage in different lining techniques. This study shows that the use of lining and matrix were important in Class II sandwich restoration. Karies merupakan suatu penyakit yang paling banyak ditemui, dimana karies diakhir perawatan membutuhkan restorasi. Saat ini, restorasi resin komposit merupakan restorasi pilihan terbanyak bagi dokter gigi untuk restorasi lesi karies karena kualitas yang baik dari segi estetik dan kemampuan bahan untuk berikatan dengan struktur gigi. Namun pada struktur mikro, resin komposit sering dihubungkan dengan celah mikro (microleakage) yang disebabkan oleh pengerutan polimerisasi. Lining merupakan salah satu cara untuk membantu mendapatkan kerapatan antar permukaan dentin dan bahan restorasi pada kavitas yang dalam. Lining bertindak sebagai lapisan yang mampu menyerap tekanan dan mencegah stress shrinkage antar permukaan resin dan struktur gigi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh pemakaian linng dan penggunaan sistem matriks terhadap kebocoran mikro pada restorasi kelas II resin komposit. Sampel gigi premolar dipreparasi kelas II konvensional kemudian dibagi dalam empat kelompok perlakuan berdasarkan lining yang digunakan (RMGIC atau Biodentine) dan penggunaan sistem matriks (Sirkumferensial atau Seksional) dan diberi load. Sampel direndam dalam saline selama 24 jam, kemudian dilakukan thermocycling, selanjutnya direndam dalam larutan methylene blue 2% selama 24 jam. Pengukuran celah mikro dilakukan dengan melihat penetrasi zat warna pada sampel yang dibelah secara mesio distal melalui stereomikroskop pembesaran 20 x. Selanjutnya dilakukan pengamatan dengan scanning electron microscope (SEM) untuk melihat kebocoran mikro secara mendetail. Analisa statistik dengan Kruskal – Wallis test menunjukkan bahwa penggunaan lining dengan RMGIC dibanding dengan Biodentine tidak berbeda secara bermakna (p>0.05) terhadap kebocoran mikro. Penelitian juga menunjukkan bahwa penggunaan matriks tofflemire maupun V3 ring tidak berbeda secara bermakna (p>0.05) terhadap kebocoran mikro. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan lining sama penting dengan penggunaan matriks pada restorasi sandwich kelas II resin komposit
Collections
- Master Theses [55]