Show simple item record

dc.contributor.advisorLubis, Inke Nadia Diniyanti
dc.contributor.authorPasaribu, Helena Keicya Feinina
dc.date.accessioned2021-02-22T04:56:13Z
dc.date.available2021-02-22T04:56:13Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/30734
dc.description.abstractLatar Belakang. Tenaga kesehatan dan non-kesehatan yang bekerja di Puskesmas memiliki risiko yang tinggi untuk terpapar dan terinfeksi COVID-19. Hal ini dikarenakan tenaga kesehatan dan non-kesehatan merupakan garda terdepan yang berhubungan langsung dengan pasien tersuspek ataupun terkonfirmasi positif COVID-19. Untuk mencegah infeksi yang didapatkan saat bekerja di Puskesmas selama pandemi COVID-19, tenaga kesehatan dan non-kesehatan harus memiliki perilaku pencegahan infeksi yang baik untuk melindungi dirinya dari paparan virus Perilaku dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk diantaranya adalah pengetahuan dan sikap. Tujuan. Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan dan sikap mengenai COVID-19 dengan perilaku pencegahan infeksi saat bekerja pada tenaga kesehatan dan non-kesehatan di Puskesmas di zona merah di Kota Medan dan Kota Batam selama pandemi COVID-19. Metode. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional komparatif dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode proportionate stratified random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan dan non-kesehatan di Puskesmas Padang Bulan Selayang II, Puskesmas Glugur Darat, Puskesmas Botania, dan Puskesmas Baloi Permai yang berjumlah 211 orang. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian. Hasil. Terdapat hubungan antara sikap, ketersediaan fasilitas kebersihan, dan pengawasan dengan perilaku responden di Puskesmas di zona merah Kota Medan. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, masa bekerja, ketersediaan APD, kualitas APD, dan pelatihan dengan perilaku responden di Puskesmas di zona merah Kota Medan. Tidak terdapat hubungan antara pengetahuan, sikap, usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, masa bekerja, ketersediaan APD, kualitas APD, ketersediaan fasilitas kebersihan, pelatihan, dan pengawasan dengan perilaku responden di Puskesmas di zona merah Kota Batam. Kesimpulan. Faktor yang paling dominan berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi saat bekerja di Puskesmas di zona merah Kota Medan selama pandemi COVID-19 adalah ketersediaan fasilitas kebersihan. Faktor predisposisi, faktor pendukung, dan faktor penguat tidak berhubungan dengan perilaku pencegahan infeksi saat bekerja di Puskesmas di zona merah Kota Batam selama pandemi COVID-19.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjecttenaga kesehatanen_US
dc.subjectCOVID-19en_US
dc.subjectpengetahuanen_US
dc.subjectsikapen_US
dc.subjectperilaku pencegahan infeksien_US
dc.titleHubungan antara Pengetahuan dan Sikap mengenai COVID-19 dengan Perilaku Pencegahan Infeksi saat Bekerja pada Tenaga Kesehatan dan Non-Kesehatan di Puskesmas di Zona Merah di Kota Medan dan Kota Batam selama Pandemi COVID-19”en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM170100182
dc.description.pages189 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record