Show simple item record

dc.contributor.advisorAmin, Muryanto
dc.contributor.advisorWarijo
dc.contributor.authorHardiyanti, Siti
dc.date.accessioned2021-02-24T04:01:09Z
dc.date.available2021-02-24T04:01:09Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/30817
dc.description.abstractPenelitian ini mencoba menjelaskan model sosialisasi yang dilakukan oleh KIP Kata Kunci: KIP, Masyarakat, Model Sosialisasi, Kerjasama. Kota Banda Aceh pada Pemilu 2019 sebagai upaya untuk memberikan pemahaman pemilu kepada masyarakat. yang membedakan pelaksanaan model sosialisasi pada Pemilu 2014 dan 2019 adalah kurangnya kerjasama sosialisasi antara KIP dengan berbagai komunitas/organisasi pada Pemilu 2014, sedangkan pada Pemilu 2019, kerjasama sangat ditingkatkan. untuk menjelaskan penemuan tersebut, maka penelitian ini menjawab indikator seperti model dari program sosialisasi yang dilakukan KIP Kota Banda Aceh pada Pilpres 2019? Teori yang digunakan untuk menjelaskan permasalahan tersebut adalah teori sosialisasi, S.N Eisentadl dengan konsep-konsep yang digunakan komunikasi informasi, nilai- nilai serta perasaan politik. Kemudian untuk mengindetifikasi kategori model sosialisasi, maka dilihat berdasarkan dua model: model sosialisasi partisipatif dan model sosialisasi represif. Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Hasil yang diperoleh bahwa Model sosialisasi yang dilakukan KIP bentuknya adalah kerjasama (socialization cooperation) dengan organisasi/komunitas, yang meliputi: KIP goes to community (LSM Radar), KIP goes to community (GPS), KIP goes to Campus ke BEM Unsyiah, Sosialisasi ke basis keluarga, sosialisasi ke KPI. Teori sosialisasi berdasarkan konsep komunikasi informasi dilakukan oleh KIP dalam konteks kerjasama dengan mitra kerja begitu juga sebaliknya tujuannya untuk menggencarkan sosialisasi. ketika masyarakat sudah memahami materi maka disampaikan kepada lingkungannya jadi komunikasi informasi sifatnya berjenjang. Ketika sosialisasi dilakukan atas inisiatif organisasi serta hadir ke tempat sosialisasi secara sukarela maka sosialisasi tersebut dikategorikan pada model sosialisasi partisipatif. Sedangkan konsep dari nilai-nilai politik dan perasaan politik dikaji dari materi yang disampaikan oleh KIP, adalah: hak dan kewajiban warga negara, tatacara mencoblos, pengenalan kertas surat suara, pengecekan DPT, serta pengurusan Form A5. Hasil dari sosialisasi berdampak kepada pemahaman masyarakat, secara teori masyarakat sudah memahami materi sosialisasi yang disampaikan KIP, Hanya saja persoalan teknis (praktik) yang perlu di upayakan kembali oleh KIP. informasi kepemiluan tidak hanya diperoleh dari KIP saja akan tetapi diperoleh juga dari lingkungannya atau diskusi bersama temannya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectKIPen_US
dc.subjectMasyarakaten_US
dc.subjectModel Sosialisasien_US
dc.subjectKerjasamaen_US
dc.titleModel Sosialisasi Pemilihan Presiden 2019 di Komisi Independen Pemilihan Kota Banda Acehen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM187054007
dc.description.pages158 Halamanen_US
dc.description.typeTesis Magisteren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record