Show simple item record

dc.contributor.advisorBadaruddin
dc.contributor.advisorMulya, Miswar Budi
dc.contributor.advisorSibarani, Robert
dc.contributor.authorIzwar
dc.date.accessioned2021-02-25T04:06:41Z
dc.date.available2021-02-25T04:06:41Z
dc.date.issued2020
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/30837
dc.description.abstractAceh Province is a special area with the application of Islamic Sharia, thus making Aceh different from other regions. This difference is one factor in the increase in tourists to Aceh. Reusam Island is located in Aceh Jaya Regency to be precise in Rigaih Bay, a tourist area that has natural potential with an attractive coastal area and beautiful ecological wealth. The increase in tourists contributes to environmental damage, and unpleasant events between local residents and tourists often occur, ignoring this problem, will have an effect on other social problems, resulting in the death of tourism activities on Reusam Island. One of the efforts to overcome the above problems is by accommodating various interests and adjusting to wisdom regarding the implementation of Islamic Sharia in Aceh Jaya, so that tourist areas can be developed without injuring the application of Islamic Sharia, and the environment is also maintained because the surrounding community is the spearhead of the ecotourism area. . The scope of this shariabased ecotourism research, the study is not limited to halal tourism, but will carry out further studies in an effort to integrate Islamic Sharia values and norms in the development and management of ecotourism areas on Reusam Island, including in terms of all accommodations, and other tourism activities in accordance with the implementation of Islamic Sharia in Aceh Jaya. From the description above, researchers are interested in conducting research that has a direct impact on environmental and community management, it is hoped that this research can improve the standard of living of the people of Aceh Jaya, related to these conditions, the objectives of this study are 1). Analyze the carrying capacity provided by Reusam Island in sharia-based ecotourism management, 2). Assessing the capacity of available resources based on the suitability of ecotourism for the management of Reusam Island into an ecotourism area, 3). Finding a management model for Reusam Island as an ecotourism area that is in accordance with the management of Islamic Law in Aceh Jaya Regency. This study applies a mixed sequential explanatory method, which involves two stages, the first stage is collecting quantitative data and analyzing the results, and then the stage is using quantitative result data to plan (build) qualitative data. The results of this study indicate that the resources of Reusam Island based on the suitability of Maanema have the suitability of being an ecotourism area, and the carrying capacity of the Reusam Island area is 4,153 people per day, besides that the conceptual model of sharia-based ecotourism management on Reusam Island, consists of 3 (three) sub-systems. Ecotourism, namely the environmental, sociocultural and economic sub-system, which is synergized with the application of Islamic Sharia, is guided by Qanun No. 6 of 2014 concerning Law of Jinayat and Qanun No. 8 of 2013 concerning tourism.en_US
dc.description.abstractPropinsi Aceh merupakan daerah istimewa dengan penerapan Syariah Islam, sehingga menjadikan Aceh berbeda dengan daerah lain. Perbedaan ini menjadi salah satu faktor peningkatan kunjungan wisatawan menuju Aceh. Pulau Reusam terletak di Kabupaten Aceh Jaya, tepatnya di Teluk Rigaih, merupakan kawasan wisata yang memiliki potensi alam dengan kawasan pantai yang menarik dan kekayaan ekologis yang masih asri. Peningkatan pesat wisatawan ikut menambah resiko kerusakan lingkungan, dan peristiwa yang tidak menyenangkan antara penduduk setempat dan wisatawan sering terjadi, pembiaran terhadap permasalahan ini, akan berefek ke persoalan sosial lainnya, hingga mengakibatkan matinya aktivitas wisata di Pulau Reusam. Salah satu upaya mengatasi persoalan di atas dengan mengakomodir berbagai kepentingan dan menyesuaikan dengan kearifan dalam hal ini pemberlakuan Syariah Islam di Aceh Jaya, dengan demikian kawasan wisata dapat dikembangkan tanpa mencederai penerapan Syariah Islam, serta lingkungan ikut terjaga kerena melibatkan masyarakat sekitar sebagai ujung tombak pengelolaan kawasan ekowisata tersebut. Ruang lingkup penelitian ekowisata berbasis syariah ini, kajiannya tidak terbatas pada wisata halal, namun akan melakukan kajian lebih jauh dalam upaya meingtegrasikan nilai-nilai dan norma-norma Syariah Islam dalam pengembangan dan pengelolaan kawasan ekowisata di Pulau Reusam, termasuk dalam hal segala akomodasi, dan aktivitas wisata lainya yang sesuai dengan kaidah penerapan Syariah Islam di Aceh Jaya. Dari uraian di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian yang berdampak langsung pada pengelolaan lingkungan dan masyarakat, diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat Aceh Jaya, terkait dengan kondisi tersebut, tujuan dari penelitian ini adalah 1). Menganalisis daya dukung yang disediakan Pulau Reusam dalam pengelolaan kawasan ekowisata berbasis syariah, 2). Mengkaji kapasitas sumber daya yang tersedia berdasarkan kesesuaian ekowisata untuk pengelolaan Pulau Reusam menjadi kawasan ekowisata, 3). Menemukan model pengelolaan Pulau Reusam sebagai kawasan ekowisata yang sesuai dengan penarapan Syariat Islam di Kabupaten Aceh Jaya. Penelitian ini menerapkan metode campuran explanatory sequensial, yang melibatkan dua tahapan, tahapan pertama mengumpulkan data kuantitatif serta menganalisis hasilnya, dan kemudian tahapan kedua menggunakan hasil data kuantitatif untuk merencanakan (membangun) data kualitatif. Hasil Penelitian ini menunjukkan sumber daya Pulau Reusam berdasarkan kesesuaian Maanema memiliki kesesuaian menjadi kawasan ekowisata, dan daya dukung kawasan Pulau Reusam sebanyak 4.153 orang per hari, selain itu model konseptual pengelolaan kawasan ekowisata berbasis syariah di Pulau Reusam, terdiri dari 3 (tiga) sub sistem ekowisata yaitu, sub sistem lingkungan, sosial budaya dan ekonomi, yang disinergikan dengan penerapan Syariah Islam, berpedoman pada Qanun no 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat dan Qanun no 8 tahun 2013 tentang kepariwisataan.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPulau Reusamen_US
dc.subjectAceh Jayaen_US
dc.subjectEkowisataen_US
dc.subjectSyariahen_US
dc.titlePengelolaan Pulau Reusam-Kabupaten Aceh Jaya Menjadi Kawasan Ekowisata Berbasis Syariahen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM168106005
dc.description.pages228 Halamanen_US
dc.description.typeDisertasi Doktoren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record