dc.contributor.advisor | Sianturi, Pertin | |
dc.contributor.advisor | Pasaribu, Ayodhia Pitaloka | |
dc.contributor.author | Sembiring, Irene Sri Malem | |
dc.date.accessioned | 2021-03-03T02:21:49Z | |
dc.date.available | 2021-03-03T02:21:49Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/30971 | |
dc.description.abstract | Latar belakang : Sepsis neonatal awitan dini adalah sindrom klinis dengan
karakteristik tanda dan gejala infeksi disertai bukti bakteremia, yang terjadi pada
neonatus berusia kurang dari 72 jam. Pemberian antibiotik empiris merupakan salah
satu tatalaksana penting sepsis neonatal dimana yang paling umum adalah
kombinasi ampisilin-gentamisin. Dikarenakan hasil kultur baru dapat diperoleh dalam
beberapa hari, evaluasi keefektifan pengobatan dilakukan dengan menilai penanda
diagnostik cepat seperti CRP dan IT ratio.
Tujuan : Untuk membandingkan efektivitas kombinasi ampisilin-gentamisin dan
sefotaksim-gentamisin sebagai terapi empiris dalam pengobatan tersangka sepsis
neonatal.
Metode : Penelitian uji klinis acak terbuka dilakukan terhadap 46 neonatus
tersangka sepsis di Unit Perawatan Neonatal RSUP H. Adam Malik pada bulan
November 2019 hingga Juli 2020. Setelah dilakukan wawancara, pemeriksaan CRP
dan IT ratio, pemeriksaan laboratorium lain serta kultur darah, subjek dibagi menjadi
dua kelompok yang mendapat kombinasi ampisilin-gentamisin dan kelompok yang
mendapat kombinasi sefotaksim-gentamisin. Dilakukan penilaian gejala klinis,
pemeriksaan ulang CRP dan IT ratio pasca 72 jam menerima antibiotik sehingga
diketahui bagaimana efektivitas antibiotik dlaam pengobatan tersangka sepsis
neonatal. Penilaian statistik dilakukan dengan uji Chi square.
Hasil : Pada kelompok subjek yang mendapatkan kombinasi ampisilin-gentamisin,
dijumpai 17 subjek yang mengalami perbaikan klinis, sedangkan 6 subjek lainnya
tidak mengalami perbaikan klinis. Pada kelompok subjek yang mendapatkan
kombinasi sefotaksim-gentamisin, dijumpai 19 subjek yang mengalami perbaikan klinis, sedangkan 4 subjek lainnya tidak mengalami perbaikan klinis
(RR=0.79;95%IK 0.426-1.452;p=0.721) dengan NNT 11.1.
Pada kelompok subjek yang mendapatkan kombinasi ampisilin-gentamisin, dijumpai
18 subjek yang tidak mengalami peningkatan nilai CRP, sedangkan 5 subjek lainnya
mengalami peningkatan nilai CRP. Pada kelompok subjek yang mendapatkan
kombinasi sefotaksim-gentamisin, dijumpai 17 subjek yang tidak mengalami
mengalami peningkatan nilai CRP, sedangkan 6 subjek lainnya mengalami
peningkatan nilai CRP (RR=1.13;95%IK 0.549-2.331;p=1.000).
Pada kelompok subjek yang mendapatkan kombinasi ampisilin-gentamisin, dijumpai
22 subjek yang tidak mengalami peningkatan nilai IT ratio, sedangkan 1 subjek
mengalami peningkatan nilai IT ratio. Pada kelompok subjek yang mendapatkan
kombinasi sefotaksim-gentamisin, tidak dijumpai peningkatan nilai IT ratio
(RR=0.49;95%IK 0. 363-0.659;p=0.500).
Kesimpulan : Kombinasi ampisilin-gentamisin tidak lebih efektif dibandingkan
sefotaksim-gentamisin sebagai terapi empiris sepsis neonatal, dimana efektivitas
pengobatan dengan kombinasi sefotaksim-gentamisin lebih baik dibanding dengan
kombinasi ampisilin-gentamisin berdasarkan respon perbaikan klinis dan nilai IT ratio
pasien, sedangkan efektivitas pengobatan dengan kombinasi ampisilin-gentamisin
lebih baik dibanding dengan kombinasi sefotaksim-gentamisin berdasarkan
perbaikan nilai CRP pasien. | en_US |
dc.description.abstract | Background : Early-onset neonatal sepsis is a clinical syndrome characterized by
signs and symptoms of infection with evidence of bacteremia, which occurs in
neonates less than 72 hours old. Administration of empiric antibiotics is one of the
important treatments for neonatal sepsis that ampicillin-gentamicin combination is
commonly used. Since culture results can be obtained within a few days, evaluation
of the treatment is carried out by assessing rapid diagnostic markers such as CRP
and IT ratio.
Objective : To compare the effectiveness of the ampicillin-gentamicin and
cefotaxime-gentamicin combination as empiric treatment in suspected neonatal
sepsis.
Methods : This open randomized clinical trial was conducted on 46 neonates with
suspected sepsis in the Neonatal Care Unit of H. Adam Malik Hospital from
November 2019 to July 2020. After conducting interviews, examining CRP and IT
ratio, other laboratory tests and blood culture, the subjects were divided into two
groups, who receive the ampicillin-gentamicin and cefotaxime-gentamicin
combination. Assessment of clinical symptoms, CRP and IT ratio reexamination after
72 hours of receiving antibiotics was carried out so that it was known how the
effectiveness of the antibiotics was in the treatment of suspected neonatal sepsis.
Statistical assessment was performed using the Chi square test.
Result : In the group of ampicillin-gentamicin combination, 17 subjects experienced
clinical improvement, while 6 other subjects did not experience clinical improvement.
In the group of subjects who received the cefotaxime-gentamicin combination, there
were 19 subjects who experienced clinical improvement, while 4 other subjects did
not experience clinical improvement (RR = 0.79; 95% CI 0.426-1.452; p = 0.721)
with NNT 11.1. In the group of ampicillin-gentamicin combination, 18 subjects who did not
experience an increase in CRP values, while 5 other subjects experienced an
increase in CRP values. In the group of cefotaxime-gentamicin combination, 17
subjects did not experience an increase in CRP values, while 6 other subjects
experienced an increase in CRP values (RR = 1.13; 95% CI 0.549-2.331; p = 1,000).
In the group of ampicillin-gentamicin combination, 22 subjects did not experience an
increase in IT ratio value, while 1 subject experienced an increase in IT ratio value.
In the group of cefotaxime-gentamicin combination, there was no increase in IT ratio
value. (RR = 0.49; 95% CI 0. 363-0.659; p = 0.500).
Conclusion : The ampicillin-gentamicin combination is no more effective than
cefotaxime-gentamicin as an empiric treatment for neonatal sepsis, where the
effectiveness of treatment with cefotaxime-gentamicin combination is better than the
ampicillin-gentamicin combination based on the clinical improvement response and
the IT ratio value, whereas the effectiveness of treatment with ampicillin-gentamicin
is better than the cefotaxime-gentamicin combination based on the improvement
CRP value. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Sepsis Neonatal | en_US |
dc.subject | Antibiotik Empiris | en_US |
dc.subject | CRP | en_US |
dc.subject | IT Ratio | en_US |
dc.title | Perbandingan Efektivitas Kombinasi Ampisilingentamisin dan Sefotaksim-Gentamisin sebagai Terapi Empiris dalam Pengobatan Tersangka Sepsis Neonatal | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM157103009 | |
dc.description.pages | 105 Halaman | en_US |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |