Evaluasi Manajemen Obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara
View/ Open
Date
2021Author
Sari, Syilvi Rinda
Advisor(s)
Khairunnisa
Dalimunthe, Aminah
Metadata
Show full item recordAbstract
Drug management was an important aspect for hospitals, especially in the stages of selection, planning, and procurement, distribution, and use. Inefficiency and poor management of the drug can cause harm to the hospital.The purpose of this study was to determine the management of drugs in the Pharmacy Installation at the Universitas Sumatra Utara Hospital whether it meets the established standards.
The study was to be descriptive-evaluative with the retrieval of data are retrospective and concurrent. The data obtained were grouped into quantitative data presented in table form to see the changes visually, and the qualitative data that was obtained through observation and interview. The data obtained were analyzed used indicators and compared with standard.
The results showed that at the selection stage, 93.8% of the medicines provided at the hospital were by the National Formulary. At the planning and procurement stages, it was known that the frequency of procurement of each drug item per year was in the low category of ≤12x / year. Drug management at the distribution stage was known that the accuracy of the number of drugs on the stock card was 100%, the warehouse structuring system was 100%, the percentage and value of expired and/or damaged drugs ≤0.05%, the percentage of dead stock 100%, and the level of drug availability 17 months 16 days. At the stage of drug use prescribed by doctors shows that the average number of medication items per sheet prescription in 2017 in outpatient and inpatient was 3.69 and 5.43 and in 2018 in outpatient and inpatient was 3.63 and 4, 2, the percentage of prescription drugs with generic names in 2017 was 81.93%, 77.78% and in 2018 outpatient and inpatient were 80.9%, 82.47%, the percentage of antibiotic drug prescribing in 2017 was 6, 05% and 10.55 for outpatient and inpatient care, and in 2018 6.47% and 13.30% for outpatient and inpatient care, the percentage of injection prescribing in 2017 was 9.3% and 13.96% for outpatient and inpatient care,and in 2018 of 8.58% and 16.81% for outpatient and inpatient care, the percentage of drugs prescribed according to hospital formularies in 2017 and 2018 was 100% for outpatient and inpatient care, the percentage of drugs that can be submitted 90 %, and the percentage of drugs that are completely labeled 100%.
This study shows that the drug management system at the Pharmacy Installation of the Universitas Sumatra UtaraHospital, in general,was by established standards. Manajemen obat merupakan aspek penting bagi rumah sakit terutama pada tahap kegiatan seleksi, perencanaan dan pengadaan, distribusi dan penggunaan. Ketidakefisienan dan ketidaklancaran manajemen obat dapat menyebabkan kerugian terhadap rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah mngevaluasi sistem manajemen obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara apakah sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Penelitian ini bersifat deskriptif-evaluatif dengan pengambilan data secara retrospektif dan concurrent. Data yang diperoleh dikelompokkan menjadi data kuantitatif yang disajikan dalam bentuk tabel untuk melihat perbandingan secara visual, dan data kualitatif yang diperoleh melalui observasi dan wawancara terhadap narasumber. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan indikator dan dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tahap seleksi 93,8% obat-obatan yang disediakan di rumah sakit sesuai dengan Formularium Nasional. Pada tahap perencanaan dan pengadaan diketahui bahwa frekuensi tiap item obat per tahun termasuk kategori rendah yaitu ≤12x/tahun. Manajemen obat pada tahap distribusi diketahui bahwa ketepatan jumlah obat pada kartu stok sebesar 100%, sistem penataan gudang 100%, persentase dan nilai obat yang kadaluarsa dan atau rusak ≤0,05%, persentase stok mati 100 %, dan tingkat ketersediaan obat 17 bulan 16 hari. Pada tahap penggunaan obat yang diresepkan oleh dokter menunjukkan bahwa jumlah rata-rata item obat perlembar resep tahun 2017 di rawat jalan dan rawat inap sebesar 3,69 dan 5,43 dan pada tahun 2018 di rawat jalan dan rawat inap sebesar 3,63 dan 4,2, persentase peresepan obat dengan nama generik tahun 2017 sebesar 81,93%, 77,78% dan pada tahun 2018 di rawat jalan dan rawat inap sebesar 80,9%, 82,47%, persentase peresepan obat antibiotik tahun 2017 sebesar 6,05% dan 10,55 untuk rawat jalan dan rawat inap, dan di tahun 2018 sebesar 6,47% dan 13,30% untuk rawat jalan dan rawat inap, persentase peresepan injeksi tahun 2017 sebesar 9,3% dan 13,96% untuk rawat jalan dan rawat inap, dan di tahun 2018 sebesar 8,58% dan 16,81% untuk rawat jalan dan rawat inap, persentase obat yang diresepkan sesuai dengan formularium rumah sakit tahun 2017 dan 2018 sebesar 100% untuk rawat jalan dan rawat inap, persentase obat yang dapat diserahkan 90%, dan persentase obat yang diberi label dengan lengkap 100%.
Penelitian ini menunjukkan bahwa sistem manajamen obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara secara umum sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Collections
- Magister Theses [371]
