dc.contributor.advisor | Ilyas, Oktavianus | |
dc.contributor.advisor | Mulyadi | |
dc.contributor.advisor | Setia, Eddy | |
dc.contributor.author | Darmawan, Rahmat | |
dc.date.accessioned | 2021-03-16T02:21:13Z | |
dc.date.available | 2021-03-16T02:21:13Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/31203 | |
dc.description.abstract | Language has a very important role in a tourist destination, including in the tourist destination of Lake Toba. As part of the language used in public spaces, the language used in tourist destination of Lake Toba is interesting to study both in terms of forms, functions, meanings and values. In connection with this, this research is a tool to describe the forms, functions, meanings and values that is contained in the language used in Lake Toba tourist destination area.
This research was conducted qualitatively with ethnography methodology by using linguistic landscape (LL) and multimodal approach. Data sources are languages that are embedded on nameplates at public spaces in the tourist destination of Lake Toba. The research data was collected by photographing using a digital and smartphone camera and analyzed using a multimodal approach with semantic theory, semiotics, language metafunction and associated with the tourism management concepts of 4ASC and Sapta Pesona used as a benchmark in describing forms, functions, meanings and cultural values.
Based on the data analysis, the findings of this study can be categorized into four groups. First, the language forms used in Lake Toba tourist destination are at the level of words, phrases, clauses and sentences. Besides that, language forms also use politeness strategies, visual design, acronyms, code mixing, coloring, font type and size. Spatial design is embedded in the form of empty space in LL, and incomplete information in LL.
Second, language functions in Lake Toba tourist destination are as communication and service tools, language learning media, official languages and language policies, indexing (naming), and as directors and advertisers. In addition, the language in Lake Toba tourist area has symbolic functions, namely identity markers and ethnicity status, geographical area markers, preservation of Batak language, places of contestation and language competition in a way of speaking, and as language status and symbols.
Third, the meaning contained in the languages used in Lake Toba tourist destination is dominated by conceptual meaning, followed by connotation meaning, affective meaning, social/cultural meaning, colocative meaning, reflected meaning and thematic meaning. Languages on the nameplates in tourist objects contain meanings such as 1) conceptual meaning; 2) connotation meaning; 3) affective meaning; and 4) social/cultural meaning. Languages on signs, restaurants, restaurants /cafes contain meanings 1) conceptual; 2) connotations; 3) affective; 4) social/cultural; 5) collective; and 6) thematic . The hotel/inn nameplate languages are conceptual and colloquial meanings. Languages on the signposts of directions and other signs contain meaning 1) conceptual; 2) social/cultural; and 3) thematic. Based on the theory of language metafunction and the concept of 4ASC and Sapta Pesona it is known that the meanings of language represent a tourist area comprehensively.
Fourth, in terms of value, cultural values in accordance with 4ASC in languages used in Lake Toba tourist destination are: 1) attraction values; 2)
security values; 3) comfort values; 4) accessibility values; 5) politeness values; 6) beauty values, and 7) satisfaction values. In addition, the results of the research formulate cultural values based on the philosophy of Sapta Pesona which include: 1) accessibility values; 2) comfort values; 3) security values; 4) order values and 5) hospitality values. | en_US |
dc.description.abstract | Bahasa memiliki peran yang sangat penting di destinasi wisata termasuk di destinasi wisata Danau Toba. Sebagai bagian dari bahasa yang digunakan di ruang-ruang publik, bahasa yang digunakan di destinasi wisata Danau Toba menarik untuk dikaji baik dari segi bentuk, fungsi, makna dan nilai. Sehubungan dengan itu, penelitian ini merupakan suatu upaya untuk mendeskripsikan bentuk, fungsi, makna dan nilai yang terkandung pada bahasa yang digunakan di destinasi wisata Danau Toba.
Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan metode etnografi model Spradley menggunakan pendekatan lanskap linguistis (LL) dan multimodal. Sumber data adalah bahasa-bahasa yang terpancang pada papan-papan nama pada ruang-ruang publik di destinasi wisata Danau Toba. Data penelitian dikumpulkan dengan cara pemotretan menggunakan kamera digital dan kamera smartphone dan dianalisis dengan menggunakan pendekatan multimodal dengan teori semantik, semiotik, metafungsi bahasa dan dikaitkan dengan konsep pengelolaan wisata 4ASC dan Sapta Pesona digunakan sebagai benchmark dalam mendeskripsikan bentuk, fungsi, makna dan nilai budaya.
Berdasarkan analisis data, temuan penelitian ini dapat dikategorikan menjadi empat kelompok. Pertama, bentuk-bentuk bahasa yang digunakan di destinasi wisata Danau Toba berada pada tataran kata, frasa, klausa dan kalimat. Disamping itu, bentuk-bentuk bahasa juga menggunakan strategi kesantunan, disain visual, akronim, percampuran kode, pewarnaan, jenis dan ukuran huruf. Disain spasial ditampilkan dalam bentuk ruang kosong pada LL, dan informasi tidak lengkap pada LL.
Kedua, fungsi bahasa di destinasi wisata Danau Toba adalah sebagai alat komunikasi dan layanan, media pembelajaran bahasa, bahasa resmi dan kebijakan bahasa, indexing (penamaan), dan sebagai pengarah dan pengiklan. Selain itu bahasa di destinasi wisata Danau Toba memiliki fungsi-fungsi simbolik yaitu penanda identitas dan status etnisitas, penanda wilayah geografis, pelestarian bahasa Batak, tempat kontestasi dan persaingan bahasa pada suatu guyub tutur, dan sebagai status dan simbol bahasa.
Ketiga, makna yang terkandung pada bahasa-bahasa yang digunakan di destinasi wisata Danau Toba didominasi oleh makna konseptual, diikuti oleh makna konotasi, makna afektif, makna sosial/kultural, makna kolokatif, makna reflected dan makna tematik. Bahasa-bahasa pada papan-papan nama di ODTW mengandung makna-makna 1) makna konseptual, 2) makna konotasi, 3) makna afektif, dan (4) makna sosial/kultural. Bahasa-bahasa pada papan-papan nama, restoran, rumah makan/café mengandung makna-makna 1) konseptual, 2) konotasi, 3) afektif, 4) sosial/kultural, 4) kolektif, 5) tematik. Bahasa-bahasa papan nama hotel/penginapan adalah makna konseptual dan kolokatif. Bahasa-bahasa pada papan-papan nama petunjuk arah dan papan-papan nama lainnya mengandung makna 1) konseptual, 2) sosial/kultural, dan 3) tematik. Berdasarkan teori metafungsi bahasa dan konsep 4ASC dan Sapta Pesona diketahui bahwa
makna-makna bahasa merepresentasikan sebuah destinasi wisata secara komprehensif.
Keempat, dari segi nilai, nilai-nilai budaya sesuai dengan 4ASC pada bahasa-bahasa yang digunkan di destinasi wisata Danau Toba adalah: 1) nilai-nilai atraksi; 2) nilai-nilai keamanan; 3) nilai-nilai kenyamanan; 4) nilai-nilai aksesibilitas; 5) nilai-nilai kesantunan; 6) nilai-nilai keindahan, dan 7) nilai-nilai kepuasan. Selain itu. hasil penelitian merumuskan nilai-nilai budaya berdasarkan filosofi Sapta Pesona meliputi:: 1) nilai-nilai aksesibilitas; 2) nilai-nilai kenyamanan; 3) nilai-nilai keamanan; 4) nilai-nilai ketertiban dan 5) nilai-nilai keramahtamahan. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Lanskap Linguistis | en_US |
dc.subject | metode etnografi | en_US |
dc.subject | multimodal | en_US |
dc.subject | bentuk | en_US |
dc.subject | fungsi | en_US |
dc.subject | makna bahasa | en_US |
dc.subject | nilai budaya | en_US |
dc.subject | pariwisata | en_US |
dc.title | Lanskap Linguistis di Destinasi Wisata Danau Toba | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM108107004 | |
dc.description.pages | 410 Halaman | en_US |
dc.description.type | Disertasi Doktor | en_US |