Aktivitas Lisozim pada Anak Usia dibawah 3 Tahun yang Memiliki Bebas Karies, Karies Rendah dan Tinggi di Kecamaan Galang

Abstract

Early Childhood Caries (ECC) merupakan masalah kesehatan gigi paling utama terjadi pada anak yang dapat mempengaruhi kesehatan dan perkembangan gigi anak. Saliva mempunyai peran yang sangat penting terhadap kebersihan gigi dan mulut, Lisozim adalah suatu larutan enzim pada saliva, Aktivitas lisozim sebagai antimikroba berhubungan dengan kemampuannya dalam aksi litik pada bakteri dengan menghidrolisis ikatan β (1-4) antara asam N-acetylmuramic dan Nacetylglucosamine dalam lapisan peptidoglikan dinding sel bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan dan korelasi aktivitas lisozim antara anak bebas karies, karies rendah dan karies tinggi. Rancangan penelitian menggunakan analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan 72 sampel saliva anak usia dibawah 3 tahun dibagi masing-masing 24 anak setiap kelompok bebas karies, karies rendah dan karies tinggi. Cara pengambilan sampel dengan metode unstimulated saliva. Metode pengambilan saliva yang digunakan metode absorbent, lalu saliva dimasukkan ke dalam saliva collection cup, setelah itu pemeriksaan lisozim dengan metode spectrophometry. Analisis data menggunakan One Way Anova dan Correlation Spearman dengan nilai kemaknaan p<0,05. Hasil uji statistik menunjukan anak dengan karies rendah memiliki aktivitas lebih tinggi dibandingkan anak dengan karies tinggi, namun secara statistik perbedaannya tidak bermakna (p>0,05). Korelasi antara skor deft dan aktivitas lisozim memiliki nilai r = -0,098, namun secara statistik tidak ditemukan korelasi antara kedua variabel tersebut (p=0,41). Disimpulkan anak bebas karies, karies rendah dan karies tinggi tidak ditemukan aktivitas lisozim yang berbeda. Tidak ditemukan korelasi antara skor deft dan anktivitas lisozim pada anak bebas karies,karies rendah dan karies tinggi