Pengaruh Kompetensi Pemegang Kewenangan Pemutus Kredit dan Efektifitas Penerapan Four Eyes Principle untuk Meminimalisir Kredit Bermasalah pada Segmen Small Medium Enterprise di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Region I Sumatera I

Abstract

This study aims to determine and analyze the influence of the competence of credit decision holders and the effectiveness of the application of the Four Eyes Principle to minimize non-performing loans in the Small Medium Enterprise (SME) segment at PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Region one Sumatra One. The results of this study are expected to be useful input for controlling non-performing loans in the SME segment through developing the competency of authority holders and implementing the Four Eyes Principle as an effort to manage risks that may arise in lending. This research was conducted by distributing questionnaires to all authority holders in Region I Sumatra I consisting of SME and Retail Risk Management Units spread across the Sumatra I Region and 7 Area offices totaling 31 authority holders. In taking the sample of this study using a non-probability sampling method. The type used is purposive sampling. The method used is an expert sampling. The number of respondents in this study was taken based on non-probability sampling, namely without a formula and based on their expertise so that the sample taken was full. The survey results were analyzed using statistical software SPSS Series 16 For Windows The results showed that of the 5 factors that make up competence, the sub-variables of nature and character are the components that significantly play a role in the competence of the authority holder in making credit decisions. Whereas the application of the Four Eyes Principle method is the most appropriate risk management strategy in making credit decisions for the SME segment, however, the most suitable Four Eyes Principle is the Symmetry model. In this study, it was also revealed that weak monitoring is also the most important thing that should be the attention of Bank Mandiri to minimize non-performing loans.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kompetensi pemegang kewenangan pemutus kredit dan efektifitas penerapan Four Eyes Principle untuk meminimalisir kredit bermasalah pada segmenn Small Mediun Enterprise (SME) di PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Region satu Sumatera Satu. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna untuk mengendalikan kredit bermasalah di segmen SME melalui pengembangan kompetensi pemegang kewenangan dan penerapan Four Eyes Principle sebagai upaya memanaje resiko yang kemungkinan muncul dalam pemberian kredit. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada seluruh pemegang kewenangan di Region I Sumatera I yang terdiri dari Unit SME dan Retail Risk Management yang tersebar pada kantor Region Sumatera I dan 7 Area yang berjumlah 31 orang pemegang kewenangan. Dalam pengambilan sampel penelitian ini menggunakan metode sampling non probability. Jenis yang digunakan adalah purposive sampling. Metode yang digunakan ialah expert sampling. Adapun jumlah responden dalam penelitian ini diambil berdasarkan non probability sampling yaitu tanpa rumus dan berdasarkan keahliannya, sehingga sample yang diambil adalah sample penuh. Hasil survey dianalisa dengan menggunakan software statistik SPSS Seri 16 For Windows Hasil penelitian menunjukan dari 5 faktor yang membentuk kompetensi, sub variabel Sifat dan watak merupakan komponen yang secara signifikan sangat berperan dalam kompetensi pemegang kewenangan dalam memutus kredit . Sedangkan penerapan metode Four Eyes Principle merupakan strategi manajemen resiko yang paling sesuai dalam pengembilan keputusan kredit segmen SME, namun demikian Four Eyes Principle yang paling sesuai adalah model Symetri. Dalam penelitian ini juga terungkap bahwa monitoring yang lemah juga merupakan hal terpenting yang harus menjadi perhatian bank Mandiri untuk meminimalisir kredit bermasalah.