A Semiotic Analysis of Joko Widodo Political Cartoons In The Jakarta Post E-Paper

Abstract

This research is a semiotic analysis of political cartoon of Joko Widodo as President of Indonesia 2014- Now. Political cartoon has a commercial purpose as criticism political figure which being an object in political event. In the poster there are picture and written language. It delivers what the political cartoon is all about. In this research, the researcher chooses the political cartoon which published by Jakarta Post e-paper. This political cartoon consist of 5 different titles; PDI-P presidential nomination enigma, Mega-Jokowi relations (2014), Keeping up the Momentum (2014), Is optimism warranted for’new leadership’ economic policies? (2014), Jokowi, human rights and the US (2015), Perppu’s Slippery Slope (2017). as research objects in linguistic study. Each poster has its own meaning which is related to each other. Therefore, the purpose of this research is to find the semiotic signs and how are the meaning of semiotic signs are realized. This research uses descriptive qualitative research method. The data is a political cartoons of Joko Widodo as President of Indonesia and also the object. The data show the criticism to the regulation in era Jokowi- JK cabinet team work. The data were collected by downloading from the website page www.thejakartapost.com/channel/cartoon. The data is analyze by using the theory of Charles Sanders Peirces (1860) Triadic Semiosis.

Penelitian ini adalah sebuah kajian analisis semiotika dari kartun politik Joko Widodo sebagai presiden Indonesia 2014-sekarang. Kartun politik adalah salah satu ragam media cetak yang bisa dijadikan sarana dalam mengkritik tokoh politik. Di dalam kartun politik terdapat artikel dan gambar. artikel dan gambar itu menyampaikan isi dari kartun politik tersebut. Pada penelitian ini, penulis memilih kartun politik yang di publikasikan oleh Jakarta Post e-paper terdiri dari 5 judul yaitu: PDI-P presidential nomination enigma, Mega-Jokowi relations (2014), Keeping up the Momentum (2014), Is optimism warranted for’new leadership’ economic policies? (2014), Jokowi, human rights and the US (2015), Perppu’s Slippery Slope (2017) sebagai objek penelitian menggunakan studi linguistik. Setiap tanda dari masing-masing kartun politik memiliki makna tersendiri namun berhubungan satu dengan lainnya. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk menemukan tanda-tanda semiotik serta bagaimana tanda-tanda tersebut disadari maknanya.Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Data dari objek penelitian adalah kartun politik dari Joko Widodo sebagai Presiden Indonesia dan sebagai Object. Data tersebut menunjukkan kritikan terhadap beberapa peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan oleh kabinet kerja era Jokowi-JK. Data yang dikumpulkan dengan mengunduh dari halaman situs web www.thejakartapost.com/channel/cartoon. Kemudian data tersebut di analisis menggunakan teori Charles Sanders Peirces (1860) yaitu Triadic Semiosis.