dc.contributor.advisor | Sihombing, Tunggul | |
dc.contributor.author | Gabrella, Rani | |
dc.date.accessioned | 2021-03-24T07:13:43Z | |
dc.date.available | 2021-03-24T07:13:43Z | |
dc.date.issued | 2019 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/31458 | |
dc.description.abstract | Manpower Office Labor issues to date are one of the problems the government must overcome. One of the government's efforts to overcome labor problems is the Inter-Regional Inter-Regional Work Program (AKAD), which is a system of employment between provinces. This program aims to bring together job seekers who need jobs with employers who need labor, so that the needed labor is placed according to their skills.
The method used in this study is a descriptive method with a qualitative approach, which is used to describe the implementation of the AKAD program using interview, observation, and documentation techniques focused on the AKAD workforce at PT. Indonesian Home Assistant. The purpose of this study was to see how the implementation of the Inter-Regional Inter-Regional (AKAD) program in North Sumatra and describe the factors related to policy implementation according to the Cheema and Rondinelli models.
The results of the study show that in the implementation of the programs implemented, there are problems related to the reporting of the number of workers, information on the number of institutions that run this program and related to the freezing of the sending of workers or called the SK Moratorium. Factors that are considered to be an obstacle to the implementation of the Inter-Regional Inter-Regional (AKAD) program in North Sumatra are regarding the characteristics and capabilities of implementing agents from the North Sumatra Provincial Manpower Office and PT. Indonesian Home Assistant. | en_US |
dc.description.abstract | Masalah ketenagakerjaan hingga saat ini merupakan salah satu masalah yang harus diatasi pemerintah. Salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi permasalahan ketenagakerjaan adalah dengan program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) yang merupakan suatu sistem penempatan tenaga kerja antar daerah provinsi. Program ini bertujuan untuk mempertemukan pencari kerja yang membutuhkan pekerjaan dengan pemberi kerja yang membutuhkan tenaga kerja, sehingga tenaga kerja yang dibutuhkan ditempatkan sesuai dengan keterampilan yang dimiliki.
Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yang digunakan untuk menggambarkan pelaksanaan program AKAD dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, serta dokumentasi yang difokuskan pada tenaga kerja AKAD di PT. Asisten Rumah Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat bagaimana implementasi program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) di Sumatera Utara serta mendeskripsikan faktor-faktor yang terkait implementasi kebijakan menurut model Cheema dan Rondinelli.
Hasil penelitian menunjukan bahwa dalam implementasi program yang dijalankan, terdapat permasalahan terkait pelaporan jumlah tenaga kerja, informasi jumlah lembaga yang menjalankan program ini dan terkait pembekuan pengiriman tenaga kerja atau disebut SK Moratorium. Faktor yang dianggap menjadi penghambat pelaksanaan program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) di Sumatera Utara yaitu mengenai karakteristik dan kemampuan agen pelaksana dari Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara dan PT. Asisten Rumah Indonesia. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Implementasi | en_US |
dc.subject | Program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) | en_US |
dc.subject | Penempatan Tenaga Kerja | en_US |
dc.title | Implementasi Program Antar Kerja Antar Daerah (AKAD) Dalam Menempatkan Tenaga Kerja Pada Dinas Tenaga Kerja Provinsi Sumatera Utara | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM150903003 | |
dc.description.pages | 112 Halaman | en_US |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |