Pengelolaan Wisata Alam Aek Buru dan Rindu Alam Berbasis Masyarakat Desa Batu Tunggal Kecamatan NA IX-X Kabupaten Labuhanbatu Utara

Abstract

The tourism sector is a way out with various economic problems in this country. The existence of the tourism industry sector can create new jobs and certainly will provide high economic opportunities. This situation has encouraged many parties to develop and advance the tourism sector in each tourism area. The development of a tourist attraction needs to be known, the construction of tourism facilities and infrastructure. The existence of good service and fulfillment of all tourism facilities will make tourists more interested in visiting. This cannot be separated from the role of stakeholders, namely the regional government, the community and the private sector or entrepreneurs. The purpose of this study was to find out how community-based tourism management of Aek Buru and Rindu Alam. The type of research method used in this study is a qualitative research method with a descriptive approach. The technique of data collection is carried out by means of interviews and observations and library studies, and interpreted based on the support of literature studies so that conclusions can be taken. The results of the study indicate that the community of Batu Tunggal Village has not played an active role in managing tourism in Aek Buru and Rindu Alam. Where the community gave up responsibility regarding participation in increasing the tourism potential of Aek Buru and Rindu Alam. Community participation is only carried out if the results of activities for them are such as participation in maintaining natural beauty, participation in various festival events, participation in guide areas and improving community behavior. As for the factors that inhibit the participation of the people of Batu Tunggal Village, there is a lack of support from the local government in various activities. The attitude of the people who depend on the government, the behavior of the people who are less friendly in welcoming tourists, the river water is increasingly cloudy due to rock mining in the river and inadequate infrastructure conditions

Sektor pariwisata merupakan jalan keluar dengan berbagai masalah perekonomian di Negara ini. Adanya sektor industri pariwisata dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang baru dan tentunya akan memberikan peluang ekonomi yang tinggi. Keadaan ini telah mendorong banyak pihak untuk mengembangkan dan memajukan sektor pariwisata di masing-masing daerah pariwisata. Pengembangan suatu objek wisata perlu diketahui, pembangunan sarana dan prasarana pariwisata. Adanya pelayanan yang baik dan terpenuhinya segala fasilitas pariwisata akan membuat wisatawan semakin berminat berkunjung. Hal tersebut tidak lepas dari peran stakeholder yakni pemerintah daerah, masyarakat dan pihak swasta atau pengusaha. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengelolaan wisata Aek Buru dan Rindu Alam berbasis masyarakat. Jenis metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara dan observasi serta studi kepustakaan, dan diinterpretasikan berdasarkan dukungan kajian pustaka sehingga dapat diambil suatu kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyakat Desa Batu Tunggal belum berperan aktif dalam mengelola pariwisata Aek Buru maupun Rindu Alam. Dimana masyarakat menyerahkan tanggung jawab mengenai partisipasi dalam meningkatkan potensi wisata Aek Buru dan Rindu Alam. Partisipasi yang dilakukan masyarakat hanya dilakukan bila hasil kegiatan mengutungkan untuk mereka seperti partisipasi dalam menjaga keindahan alam, partisipasi dengan berbagai acara festival, partisipasi dalam bidang guide dan peningkatan perilaku masyarakat. Adapun yang menjadi faktor penghambat partisipasi masyarakat Desa Batu Tunggal adalah kurangnya dukungan dari pemerintah daerah dalam berbagai kegiatan. Sikap masyarakat yang tergantung kepada pemerintah, perilaku masyarakat yang kurang ramah dalam menyambut wisatawan, air sungai yang semakin keruh akibat adanya penambangan batu di sungai serta kondisi infrastruktur yang kurang memadai