Faktor Pembentuk, Pola dan Pengaruh Jaringan Sosial Terhadap Rantai Pemasaran Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit di Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhan Batu: Dari Petani, Tauke, Loading Ramp Hingga Pabrik Kelapa Sawit
View/ Open
Date
2019Author
Harahap, Ira Maya Sofa
Advisor(s)
Rizabuana
Metadata
Show full item recordAbstract
Social networks are a special type of network, where bonds that connect one point to another in a network are social relations. Similarly, in the palm oil marketing chain there is a network in it. Where there are farmers, tauke, ramp and interconnected palm oil mills. These relationships form social and economic relations that continue to take place in the palm oil marketing chain activities which then form a pattern of social networks in the industry. The purpose of this study was to find out how the palm oil marketing chain in the West Bilah sub-district, the forming factors, patterns and influence of social networks in the palm oil marketing chain in the West Bilah Subdistrict. The type of research used is qualitative descriptive method. Data collection techniques in this study used primary data, namely data obtained through observation and interviews.
The results of the research include: The marketing chain pattern of oil palm FFB in the West Bilah Subdistrict uses three levels of the oil palm FFB marketing channel, namely: (1) Zero level channels with Farmers - PKS. (2) First level channels with Farmers - Ramp - PKS and Farmers - Tauke - PKS. (3) Level two channels with Farmers - Tauke - Ramp - PKS. The social network forming factors in the marketing chain of oil palm fresh fruit bunches can be divided into two types, namely: due to the existence of a network of interests and emotional networks. The pattern of social networks in the palm oil marketing chain consists of two forms, namely horizontal and vertical networks. Horizontally, the social network in the palm oil marketing chain places farmers with ramps and towers with ramps in the same or parallel position. Whereas vertically occurs between farmers and towers, farmers with palm oil mills and tauke with palm oil mills. From this pattern it can also be seen if the component that has the most extensive network is the tauke. Jaringan sosial merupakan suatu jaringan tipe khusus, dimana ikatan yang menghubungkan satu titik ke titik lain dalam jaringan adalah hubungan sosial. Begitu pula dalam rantai pemasaran kelapa sawit terdapat jaringan didalamnya. Dimana ada petani,tauke, loading ramp dan pabrik kelapa sawit yang saling berhubungan. Hubungan tersebut membentuk hubungan sosial dan ekonomi yang terus menerus berlangsung dalam aktivitas rantai pemasaran kelapa sawit dimana kemudian membentuk pola jaringan sosial pada industri tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana rantai pemasaran kelapa sawit di kecamatan Bilah Barat, faktor pembentuk, pola dan pengaruh jaringan sosial pada rantai pemasaran kelapa sawit di Kecamatan Bilah Barat. Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang diperoleh melalui observasi dan wawancara.
Hasil penelitian yang diperoleh diantaranya: Pola rantai pemasaran Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Kecamatan Bilah Barat menggunakan tiga tingkat saluran pemasaran TBS kelapa sawit yaitu: (1) Saluran tingkat nol dengan Petani – PKS. (2) Saluran tingkat satu dengan Petani – Loading ramp – PKS dan Petani – Tauke – PKS. (3) Saluran tingkat dua dengan Petani – Tauke – Loading ramp – PKS. Faktor pembentuk jaringan sosial yang terdapat dalam rantai pemasaran TBS dibedakan menjadi dua jenis yaitu jaringan kepentingan dan jaringan emosi. Pola jaringan sosial pada rantai pemasaran kelapa sawit terdiri dari dua bentuk, yaitu jaringan horizontal dan jaringan vertikal. Secara horizontal, jaringan sosial pada rantai pemasaran kelapa sawit menempatkan petani dengan pihak loading ramp serta hubungan tauke dengan loading ramp berada dalam posisi yang sama atau sejajar. Sedangkan secara vertikal, hubungan terjadi antara petani-tauke dan petani dengan pihak pabrik kelapa sawit serta tauke dengan pabrik kelapa sawit. Dari pola tersebut dapat diketahui bahwa aktor yang memiliki jaringan paling luas adalah tauke kelapa sawit.
Collections
- Undergraduate Theses [1027]
