dc.description.abstract | Skripsi ini berjudul “Aksi Kekerasan Westerling di Kota Medan (1945-1946).” Sebagai sebuah kajian sejarah, kajian ini termasuk kepada Sejarah Lokal yang erat kaitannya dengan Politik dan Mentalitas. Secara politik, aksi kekerasan yang dilakukan Westerling di Kota Medan merupakan salah satu upaya Belanda untuk kembali menguasai Indonesia pada awal kemerdekaan. Didukung pula kondisi psikologis Westerling yang terampil dalam melancarkan aksi-aksi kekerasan.
Kota Medan pada awal kemerdekaan sudah diselimuti aneka ragam kekerasan. Westerling selama berlabuhnya di Kota Medan, terhitung dari tahun 1945 sampai 1946 mempunyai tugas menjaga keamanan dan ketertiban sebelum Sekutu mendarat. Tetapi, tugas yang diembannya berujung pada teror aksi kekerasan yang turut mewarnai sejumlah kekerasan yang terjadi di Kota Medan. Hal semacam ini juga merupakan upaya Belanda untuk kembali menguasai Indonesia. Atas dasar tersebut Westerling melakukan kontra spionase, operasi senyap, sabotase dan lain-lain yang terus berdampak bagi pihak Republiken dan Belanda hingga ia meninggalkan Kota Medan.
Proses penelitian ini menggunakan Metode Sejarah, diawali dengan menentukan topik. Selanjutnya tahap heuristik (pengumpulan sumber), penulis menggunakan sumber-sumber primer berupa koran, artikel, majalah, dan surat kabar yang dapat diakses melalui situs online, seperti Delpher.nl, Gahetna.nl, dan Library University Leiden KITLV. Lalu menggunakan sumber sekunder berupa buku-buku, diktat, dan jurnal. Sumber-sumber itu kemudian diverifikasi (dikritik), melalui kritik eksternal untuk memperoleh keautentikan sumber dan kritik internal untuk menghasilkan kredibilitas fakta-fakta sejarah. Kemudian, hasil verifikasi tersebut diinterpretasi berupa analisis dan sintesis untuk menghasilkan sebuah narasi sejarah. Terakhir historiografi, merekonstruksi fakta-fakta sejarah yang sudah dikumpulkan. | en_US |