| dc.description.abstract | Hedonisme merupakan kesenangan atau (kenikmatan). Mahasiswa pada saat ini tak bisa lagi secara universal disebut kaum intelektual atau pembawa perubahan. Hedonisme telah merubah banyak sikap, tindakan dan paradigma berpikir kalangan mahasiswa dari yang akademisi menjadi apatis, lebih cenderung menyukai hal-hal duniawi dan kurang mempertimbangkan efek negatifnya terhadap aktifitas perkuliahan. Hedonisme telah merubah status mahasiswa dari akademisi menjadi apatis, menyukai hal-hal duniawi tanpa memikirkan hal-hal yang berhubungan dengan perkuliahan. Disfungsi perilaku ini tak bisa dilepaskan atas pengaruh dari arus globalisasi sehingga kecenderungan sangat sulit ditahan. Aktivitas perkuliahan seharusnya mampu memberikan kesibukan kepada para mahasiswa sehingga minimnya waktu untuk terjebak terhadap perilaku menyimpang tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif perilaku dan gaya hidup hedonisme mahasiswa FISIP USU Medan. Metode pengumpulan data penelitian ini adalah menggunakan pedoman wawancara. Unit analisis penelitian meliputi informan kunci dan informan biasa, yang meliputi mahasiwa FISIP USU Medan. Analisis data dilakukan secara kualitatif dengan perbandingan studi pustaka untuk mendapatkan kesimpulan penelitian yang akurat sesuai dengan tujuan penelitian.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa menurut pandangan mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, gaya hidup hedonisme tidak menjadi masalah sepanjang tidak menyusahkan orang lain. Berbeda dengan kelompok mahasiswa yang hanya kuliah semata dan belum bekerja, perilaku gaya hidup hedonisme menurut pandangan mereka merupakan gaya hidup yang sudah diwariskan turun temurun dari orangtua. Alasan utama bergaya hidup hedonisme adalah karena sudah kebiasaan sejak kecil. Hal ini tentunya sesuai dengan fasilitas yang dimiliki orang tersebut. Tetapi ada juga mahasiswa yang memberi alasan bergaya hidup hedonisme karena sudah terlanjur terpengaruh teman, takut dinilai ketinggalan zaman dan takut kehilangan teman. | en_US |