Dampak Peran Ganda Perempuan dalam Meningkatkan Ekonomi Keluarga pada Masyarakat Perkebunan Kelapa Sawit (Studi Kasus di Kabupaten Langkat)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang dampak peran ganda perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Penelitian ini dilakukan di perkebuan PTPN II, Kabupaten Langkat. Pada dasarnya perkebunan menganut sistem patriarkhi. Sistem ini mengorbankan salah satu pihak di dalam keluarga yaitu perempuan yang megalami beban kerja lebih banyak. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mendeskripsikan alasan perempuan yang telah berkeluarga bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit, (2) Untuk mengetahui dampak beban kerja ganda perempuan dalam meningkatkan ekonomi keluarga pada masyarakat perkebunan kelapa sawit. Jenis metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan observasi, wawancara mendalam, dokumentasi. Hasil penelitian dapat disimpulkan: (1) latar belakang perempuan bekerja sebagai buruh perkebunan karena adanya desakan kebutuhan ekonomi keluarga, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Begitu pula dengan suami dari buruh perempuan yang merasa jika megharapkan gaji nya saja tidak akan cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, karena melihat semakin lama kebutuhan rumah tangga juga semakin besar. Sehingga mereka mengizinkan istri mereka bekerja sebagai buruh perkebunan kelapa sawit di PTPN II . (2) peran buruh perempuan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga terlihat dari pemanfaatan pendapatan, yang selalu diutamakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Buruh perempuan perkebunan lebih banyak menglokasikan waktunya di ruang domestik dari pada di sektor publik. Alokasi waktu yang digunakan di ruang domestik rata-rata berkisar antara 8 hingga 11 jam sehari, sedangkan alokasi waktu yang digunakan untuk ruang publik hanya berkisar antara 5 hingga 8 jam perhari.

This study examines about the impact of women’s dual role in inproving the family economy. This research was carriesd out in the plantation PTPN II Kabupaten Langkat. Basically plantation adhere to a patriarchal system. This system sacrifices one party in the family namely women who experience more workloads. The purpose of this study is (1) to describe the reasons of women who are married working as a laborer on oil palm plantations, (2) to find out the impact of women’s double workload to improving the family economy of the oil palm plantation cammunity. The type of research method use in this study is qualitative research methods with a descriptive approach. Data collection techniques are done by obsesvation, in depth interviews and documentation. The results of this study can be concluded: (1) the background of women working as plantation labores because the insistence on the economic needs of the family, to meet the needs of daily life. As well as the husband of a female laborer who feels if you expect that the salary alone will not be enough to meet household needs, because seeing the longer the household needs are also getting bigger. So they allow their wives to work as oil palm plantation workers on PTPN II. (2) The role of women workers in meeting the economic needs of the family can be seen from the use of income, which always takes precedence to meet family needs. Plantation workers allocate more time in the domestic space than in the public. The time allocation used in domestic space averages between 8 to 11 hours a day, while the allocation of time used for public space only ranges from 5 to 8 hours a day.