Pembuatan Adsorben dari Fly Ash yang diaktivasi Asam Klorida (Hcl) dan diimpregnasi Besi Klorida (Fecl3) sebagai Adsorben Fenol

Abstract

The purpose of this study was to determine the characteristics of fly ash activated by HCl and impregnated (FeCl3), to determine the optimum contact time of the phenol adsorption process, and to examine the effect of variations in the concentration of hydrochloric acid (HCl) on the activation process and the effect of ferric chloride (FeCl3) concentration on the impregnation process. on the efficiency of phenol adsorption. In this study, determining the optimum contact time using a variation of contact time is 60 minutes, 120 minutes, 180 minutes, 240 minutes, and 300 minutes. The variations in the concentration of HCl in the activation process used were 4 M, 6 M, 8 M, 9 M, and 10 M. Activated fly ash was then impregnated with variations in the concentration (FeCl3) used were 1%, 2%, and 3%. Fly ash was then tested to obtain surface morphology using Scanning Electron Microscopy with Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDX). Based on the results of characterization with SEM-EDX, the pores of fly ash before activation are still smooth because they are covered by impurity metals, after activation the pores of fly ash become more open because the impurity metals have been lost, while after impregnation the pores become more open and coarser. because it is filled with impregnated metal. The optimum contact time for the phenol adsorption process with fly ash is 180 minutes with an absorption efficiency of 86%. The maximum concentration of HCl as an activator is 8 M with an absorption efficiency of 92.6%. The maximum concentration of FeCl3 is 2% with an absorption efficiency of 95.5%.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik fly ash yang diaktivasi HCl dan diimpregnasi (FeCl3), mengetahui waktu kontak optimum dari proses adsorpsi fenol dan mengkaji pengaruh variasi konsentrasi asam klorida (HCl) pada proses aktivasi dan pengaruh konsentrasi besi klorida (FeCl3) pada proses impregnasi terhadap efisiensi penjerapan fenol. Pada penelitian ini, penentuan waktu kontak optimum dengan menggunakan variasi waktu kontak adalah 60 menit, 120 menit, 180 menit, 240 menit, dan 300 menit. Variasi konsentrasi HCl pada proses aktivasi yang digunakan adalah 4 M, 6 M, 8 M, 9 M dan 10 M. Fly ash teraktivasi kemudian diimpregnasi dengan variasi konsentrasi (FeCl3) yang digunakan adalah 1 %, 2 % dan 3 %. Fly ash kemudian diuji untuk mendapatkan morofologi permukaan menggunakan Scanning Electron Microscopy with Energy Dispersive X-Ray Spectroscopy (SEM-EDX). Berdasarkan hasil karakterisasi dengan SEM-EDX, pori-pori fly ash sebelum aktivasi masih halus karena ditutupi oleh logam pengotor, setelah diaktivasi pori-pori fly ash menjadi lebih terbuka karena logam pengotor telah hilang, sedangkan setelah diimpregnasi pori-pori menjadi lebih terbuka dan kasar karena diisi oleh logam yang diimpregnasi. Waktu kontak optimum proses adsorpsi fenol dengan fly ash adalah 180 menit dengan efisiesnsi penjerapan sebesar 86 %. Konsentrasi maksimum HCl sabagai aktivator yaitu sebesar 8 M dengan efisiensi penjerapan sebesar 92,6 %. Konsentrasi maksimum FeCl3 yaitu 2 % dengan efisiensi penjerapan sebesar 95,5 %.