Koninklijk Bataviaasch Genootschap Van Kunsten En Wetenschappen 1923-1942
Abstract
Skripsi ini berjudul Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen tahun 1923-1942. Penelitian ini merupakan kajian sejarah lembaga pada masa kolonial Hindia Belanda. Latar belakang terbentuknya Koninklijk Bataviaasch Genootschap ini adalah karena perkembangan ilmu pengetahuan di Eropa yang membuat salah satu pemuda Eropa yaitu Radermacher yang ingin mendirikan sebuah perkumpulan pemuda Eropa di Batavia, kemudian terbentuknya Bataviaasch Genootschap sebagai lembaga penelitian di Batavia. Oleh karena perkembangan dan jasa-jasa lembaga Bataviaasch Genootschap dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan di Batavia, maka pemerintah Belanda memberikan Gelar Koninklijk pada lembaga Bataviaasch Genootschap, sehingga menjadi Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan perkembangan Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen sebagai lembaga ilmu pengetahuan pertama di Hindia Belanda setelah mendapat gelar Koninklijkserta latar belakang berdirinya lembaga ini.
Dalam pelaksanaan penelitiannya, skripsi ini menggunakan metode Sejarah, yang terdiri dari empat tahapan yaitu: Heuristik(pengumpulan sumber) pada tahap ini digunakan sumber-sumber arsip berupa notulensi rapat Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, Regeering Almanac,Staatsblad, jurnal dan buku-buku sejaman sebagai data primer serta buku, skripsi, artikel sebagai data sekunder yang dapat mendukung penelitian ini. Selanjutnya Verifikasi (kritik) yaitu kritik Intern dan Ekstern untuk menemukan fakta-fakta yang relevan. Kemudian dilakukan Interpretasi untuk menafsirkan data-data yang sudah di kritik agar jadi objektif. Dan tahap terakhir yaitu Historiografi.
Awal berdirinya lembagaBataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen bidang kajian Bataviaaasch Genootschap sangat luas, belum terfokus pada ilmu-ilmu sosial seperti Sejarah, Sastra, Etnologi, karena adanya tanam paksa menyebabkan satu-satunya lembaga penelitian di Hindia Belanda yaitu Bataviaasch Genootschap diminta Pemerintahan Belanda untuk melakukan penelitian dan kajian yang berhubungan dengan Pertanian dan Perkebunan. Namun setelah era Tanam Paksa selesai barulah bidang kajian-kajian BG di perkecil hanya pada bidang ilmu- ilmu sosial, sampai pada pemberian gelar Koninklijk, perkembangan lembaga ini semakin terlihat dalam penelitian-penelitian sosial. Lembaga ini pun kemudian mendorong semangat bagi pendirian-pendirian lembaga penelitian lainnya dan pembentukan museum dan perpustakaan di Batavia dan juga wilayah lainnya di Hindia Belanda. Dalam perkembangannya Koniklijk Bataviaasch Genootschap sangat berpengaruh bagi Pemerintahan Belanda terutama untuk mempelajari sosial budaya masyarakat di Hindia Belanda untuk Kepentingan praktek Kolonialisme.
Collections
- Undergraduate Theses [335]