Kompetensi Komunikasi Antarbudaya Penyuluh Keluarga Berencana dalam Mensosialisasikan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kompetensi komunikasi antarbudaya penyuluh keluarga berencana dan upaya yang dilakukan oleh penyuluh keluarga berencana mengatasi hambatan komunikasi antarbudaya dalam mensosialisasikan metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode deskriptif interpretif. Subjek penelitian sebanyak 17 (tujuh belas) informan yang terdiri dari 7 (tujuh) penyuluh keluarga berencana, 2 (dua) pembantu pembina keluarga berencana desa (PPKBD), 1 (satu) akseptor keluarga berencana metode kontrasepsi jangka panjang dan 1 (satu) akseptor keluarga berencana non metode kontrasepsi jangka panjang dan 6 (enam) informan triangulasi. Pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi serta studi dokumen. Analisis data dengan cara reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi komunikasi antarbudaya penyuluh keluarga berencana dalam mensosialisasikan metode kontrasepsi jangka panjang tergambar dari 5 (lima) komponen yaitu motivasi melakukan penyuluhan kepada masyarakat agar dapat memilih kontrasepsi yang sesuai, pengetahuan terkait dengan materi penyuluhan kontrasepsi dan pengetahuan budaya masyarakat, kemampuan membangun komunikasi dengan masyarakat, kemampuan menerima perbedaan yang ada di masyarakat baik karena kesadaran sendiri maupun peraturan, dan kelima penyuluh keluarga berencana memiliki karakter sabar, disiplin, mampu bekerja dengan baik. Selanjutnya upaya yang dilakukan oleh penyuluh keluarga berencana dalam mengatasi hambatan komunikasi adalah membawa akseptor KB untuk memberikan testimoni setelah memakai MKJP, melakukan konseling kepada pasangan suami istri dan menjelaskan hukum penggunaan kontrasepsi dalam agama Islam kepada masyarakat.