Modal Sosial pada Produksi Pertanian Bunga di Kalangan Petani Desa Raya Kec. Berastagi Kab. Karo

Abstract

Masyarakat desa Rayab di Berastagi pada umumnya bercorak pertanian sebagai basis ekonomi utamanya. Pertanian sebagai hasil usaha masyarakat memanfaatkan tanah selama air kurang memungkinkan untuk dijadikan sawah, petani mencoba mewujudkan lahan mereka menjadi pertanian tegalan yang terutama ditanami jenis tanaman tahunan. Wujud lainnya yaitu kebun (tanaman tahunan lebih dominan diusahakan) contohnya pertanian bunga , dimana dibutuhkannya peran pemerintah dan juga warga pnduduk desa untuk mau bersama-sama mengembangkan pertanian bunga ,agar tercapainya ekonomi yang lebih baik bagi warga desa, hal yang paling di sorot dalam hal ini ialah sistem kekerabatan antara masyarakat desa yang satu dengan masyarakat desa yang lain dalam mengembangkan pertanian bunga di desa Raya. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Bertujuan untuk melihat modal sosial yang ada dalam membangun pertanian bunga di desa Raya. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamat Berastagi Kabupaten Karo. Informan terdiri dari Kepala desa, penduduk desa asli,penduduk desa pendatang dan menetap, pekerja tani atau buruh tani. Berdasarkan Hasil Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang seberapa besar peranan Modal sosial terhadap kehidupan sosial dan sosial ekonomi petani bunga di Desa Raya Kec.Berastagi Kab. Karo, Penelitian ini diharapkan Dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi pembaca dan instansi pemerintah atau swasta sehubungan dengan usaha pembudidayaan bunga dan Menjadi bahan referensi bagi pihak lain yang ingin melanjutkan penelitian tentang Modal Sosial petani bunga jika ada orang lain yang ingin meneliti tentang bunga di kemudian hari.

The Raya village community in Berastagi is generally characterized by agriculture as its main economic base. Agriculture as a result of the efforts of the community to use land as long as the water is less likely to be used as rice fields, farmers try to realize their land into dry-field agriculture mainly planted with annual crops. Other forms are gardens (more annual plants) predominantly cultivated) for example flower farming, where the role of the government and also the residents of the village is needed to jointly develop flower farming, in order to achieve a better economy for the villagers, the most highlighted in this case is the kinship system between village communities one with other villagers in developing flower farming in Raya village. This study uses a qualitative method with a descriptive approach. Aim to see the existing social capital in building flower farming in Raya village. The location of the study was carried out at Berastagi Subdistrict, Karo Regency. The informants consisted of the village head, native villagers, immigrant and settled villagers, farm workers or farm laborers. Based on the results of this study, it is expected to be able to add insight into the knowledge of the role of social capital in the social and socio-economic life of flower farmers in Desa Raya Kec.Berastagi Kab. Karo, this research is expected to be used as input and comparison for readers and government or private agencies in connection with the business of flower cultivation and become a reference material for other parties who want to continue research on flower farmers' social capital if there are other people who want to research interest in later.