Afdeeling Sibolga Tahun 1906-1942
View/ Open
Date
2021Author
Dewi, Marselina Mega
Advisor(s)
Karina, Nina
Metadata
Show full item recordAbstract
Skripsi ini berjudul Afdeeling Sibolga tahun 1906-1942. Penelitian ini merupakan kajian sejarah pemerintahan pada masa Kolonial Belanda di Keresidenan Tapanoeli. Dalam penelitiannya, skripsi ini menggunakan metode sejarah yang akan dijelaskan secara deskriptif dengan periode peristiwa sejarah. Adapun tahapan dalam penelitian serta penulisan skripsi ini dimulai dengan Heuristik (pencarian data) pendukung mengenai Afdeeling Sibolga ke berbagai lembaga dan perpustakaan, misalnya Arsip Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Perpustakaan Tengku Lukman Sinar, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, serta juga mengunjungi situs arsip online, seperti Delpher dan Tropen Museum. Selanjutnya tahapan Verifikasi (Kritik) yaknikritik ekstren dan intern untuk menemukan fakta-fakta yang sesuai. Kemudian fakta-fakta tersebut diinterpretasi sehingga diperoleh fakta yang objektif yang akan dituangkan kembali dalam tahapan historiografi (penulisan kembali).
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai pemerintahan wilayah Sibolga pada masa Kolonial Belanda. Dijelaskan sebelumnya Sibolga adalah sebuah Bandar pulau poncan ketek yaitu pusat pemerintahan Raja setempat yaitu Ompu Horinjom Hutagalung. Hingga pemerintahan Kolonial Belanda berhasil menaklukkan wilayah Sibolga dengan memindahkan pusat pemerintahan dari Pulau Poncan Ketek ke Sibolga dan membentuk wilayah otonomi yaitu Afdeeling setingkat dengan Kabupaten saat ini.
Berdirinya Afdeeling Sibolga sebagai wilayah otonomi Kolonial Belanda merupakan sebagai pintu gerbang menguasai wilayah pedalaman dan sekitarnya. Dengan dibentuknya Keresidenan Tapanoeli dan Sibolga sebagai ibukotanya serta didukung oleh Pelabuhan yang semakin berkembang aktivitas eksport-importnya semakin membuat Afdeeling Sibolga berkembang kearah baik. Dengan untuk melancarakan penguasaan ke wilayah pedalaman, Pemerintah Kolonial Belanda merasa perlu melakukan reorganisasi pemerintahan dengan menyatukan atau membentuk wilayah otonomi baru yang berada di wilayah Afdeeling Sibolga.
Collections
- Undergraduate Theses [335]