dc.description.abstract | Skripsi ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengalaman fanatisme pada
K-Popers, dengan studi kasus ARMY dan ONCE di Kota Medan. Rasa suka yang
berlebihan kepada idola K-Pop seringkali melahirkan sikap fanatik dalam diri KPopers.
Rasa suka yang berlebihan ini akan melahirkan berbagai tindakan
fanatisme. Setiap K-Popers memiliki pengalaman fanatisme yang berbeda-beda
tergantung pada kemampuan mereka. K-Popers pria dan wanita juga cenderung
memiliki pengalaman yang berbeda, didasarkan pada aturan-aturan gender yang
berlaku dalam masyarakat. Pengalaman fanatisme ini juga dipengaruhi oleh
komunitas tempat K-Popers tersebut berada.
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode etnografi.
Penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara mendalam dan
percakapan persahabatan serta analisis dalam mendapatkan data yang dibutuhkan.
Informan dalam penelitian ini adalah beberapa K-Popers yang tergabung dalam
komunitas penggemar atau fanbase ARMYELS dan ONCE Medan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa rasa suka yang berlebihan
terhadap idol K-Pop melahirkan berbagai tindakan fanatisme. Pengalaman
fanatisme setiap K-Popers berbeda satu sama lain, tergantung pada kemampuan
yang mereka miliki. Berbagai bentuk fanatisme yang dilakukan oleh K-Popers ini
merupakan efek dari kuasa idol K-Pop atas diri mereka. Pengalaman fanatisme
para penggemar dapat dipandang sebagai hasil dari suksesnya proses internalisasi
wacana yang coba di tanamkan oleh budaya K-Pop. Adanya penguasaan ini sering
kali tidak disadari oleh mereka para K-Popers, namun terlihat dari adanya perilaku
yang dikontrol oleh idola mereka. Secara tidak langsung, perilaku para fans ini
diatur oleh idola mereka sendiri. | en_US |