dc.description.abstract | Lumban Pinasa merupakan salah satu desa di Kecamatan Siabu yang dihuni
langsung oleh masyarakat Batak Toba. Etnis Batak Toba pertama kali datang ke
Kecamatan Siabu pada tahun 1912, dimulai dari tahun tersebut etnis Batak Toba
menjadikan Kecamatan Siabu sebagai tujuan migrasi mereka dari daratan tinggi toba.
Migrasi yang dilakukan etnis Batak Toba ke Kecamatan Siabu dipengaruhi oleh
beberapa faktor, baik faktor pendorong dari daerah asal dan faktor penarik dari daerah
tujuan. Jumlah penduduk yang semakin meningkat menyebabkan tekanan terhadap
lahan pertanian yang semakin sempit selain itu keadaan ekonomi yang tidak baik
karena lahan yang tandus di daratan tinggi toba, selain itu adanya misi budaya yang
melekat pada diri orang Batak Toba yaitu untuk mewujudkan konsep Hagabeon,
Hasangapon dan Hamoraon.
Penelitian ini berjudul “Etnis Batak Toba di Lumban Pinasa Kecamatan Siabu
Kabupaten Mandailing Natal 1916-2010”, mengkaji tentang migrasi yang dilakukan
etnis Batak Toba keluar dari daratan tinggi Toba yang merupakan tanah nenek
moyangnya. Penelitian migrasi tentang Batak Toba di berbagai daerah sudah banyak
dituliskan dan penulis melakukan penelitian di Lumban Pinasa Kecamatan Siabu
yang belum pernah diteliti.
Selain itu, penelitian juga berlanjut pada kehidupan masyarakat Batak Toba di
Lumban Pinasa. Dimulai dari tempat pemukiman mereka, budaya Batak Toba yang
masih di pertahankan sampai sekarang, sistem kekerabatan antar masyarakat Batak
Toba, dan mata pencaharian mereka untuk bisa memenuhi kehidupan keluarganya.
Penelitian ini juga mendeskripsikan interaksi sosial yang dilakukan antara etnis Batak
Toba dan etnis Mandailing selama hidup berdampingan bertahun-tahun.
Metode yang digunakan dalam penelitian isni adalah metode penelitian
sejarah, yaitu Heuristik (pengumpulan data), Verifikasi (kritik Sumber), Interpretasi,
dam yang terakhir adalah Historiografi. Kehidupan kedua etnis ini berjalan baik-baik
saja dimulai dari mereka melakukan migrasi di tahun 1912 sampai hari ini.
Melakukan budaya masing-masing dan menghargai satu sama lain. Toleransi
beragama juga terlihat antara kedua etnis ini. | en_US |