Analisis Integrasi Pasar Vertikal Komoditi Beras Antar Kabupaten Serdang Bedagai dengan Kota Medan
View/ Open
Date
2021Author
Sitompul, Nurrhidayati Ma'rifah
Advisor(s)
Salmiah
Ayu, Sri Fajar
Metadata
Show full item recordAbstract
Rice is the main commodity food for Indonesian people. The majority of Indonesian people consume it on daily basis. Due to this reason, Rice has a strategic value not only to live the life of society but also to be used as a parameter of the country's economic and social stability. If the scarcity or unmet need for rice happens, it will have an impact on inflation and social turmoil. The purpose of this study was to analyze and analyze the integration of the rice market in the short and long term between the Serdang Bedagai regency and Medan city. The data used in this study is secondary data using monthly time series data from January 2014 to December 2018. Timmer's Index of Market Connection Coefficient Analysis Method is used as the analytical method to measure the short-term and long-term market integration. This index was developed by Timmer (1987). The results showed that the market integration level of wholesale rice prices in the short term between the Serdang Bedagai regency and Medan city was low with an IMC value of 1.985> 1. There is long-term integration between the markets of the Serdang Bedagai regency and Medan city wholesalers with a coefficient value of b2 of 0.713> 0. The level of market integration in the short term between the Serdang Bedagai regency and Medan city retail rice price is low with an IMC value of 2.243> 1. There is long-term integration between the market of the Serdang Bedagai regency and Medan city retail with a coefficient of b2 of 0.463> 0. Beras merupakan komoditas pangan utama masyarakat Indonesia, hampir seluruh
penduduk di negara ini mengkonsumsi beras setiap harinya. Hal ini menyebabkan
komoditas beras memiliki nilai yang sangat strategis, selain karena menguasai hajat
hidup orang banyak, juga dapat dijadikan parameter stabilitas ekonomi dan sosial
negara. Apabila terjadi kelangkaaan atau tidak terpenuhinya kebutuhan beras pada
masyarakat, akan berdampak pada inflasi dan gejolak sosial. Tujuan penelitian ini
untuk menganalisis menganalisis integrasi pasar beras dalam jangka pendek dan
jangka panjang antara pasar Kabupaten Sedang Bedagai dan pasar di Kota Medan.
Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dengan
menggunakan data time series bulanan dari bulan Januari tahun 2014 s/d bulan
Desember tahun 2018. Metode analisis yang digunakan untuk mengukur integrasi
pasar jangka pendek dan jangka panjang menggunakan Metode Analisis Koefisien
Timmer’s Index of Market Connection Indeks ini dikembangkan oleh Timmer
(1987). Hasil penelitian menunjukkan tingkat keterpaduan pasar dalam jangka
pendek antara Pasar Kabupaten Serdang Bedagai dan harga beras grosir Kota
Medan adalah rendah dengan nilai IMC sebesar 1,985>1. Terdapat
integrasi/keterpaduan jangka panjang antara pasar Kabupaten Serdang Bedagai
dengan grosir Kota Medan dengan nilai koefisien b2 sebesar 0,713>0. Tingkat
keterpaduan pasar dalam jangka pendek antara Pasar Kabupaten Serdang Bedagai
dan harga beras eceran Kota Medan adalah rendah dengan nilai IMC sebesar
2,243>1. Terdapat integrasi/keterpaduan jangka panjang antara pasar Kabupaten
Serdang Bedagai dengan eceran Kota Medan dengan nilai koefisien b2 sebesar
0,463>0.
Collections
- Master Theses [287]
