Pemanfaatan Modal Sosial sebagai Strategi dalam Meningkatkan Pengguna Jasa Transportasi Pt Antar Lintas Sumatera di Medan
View/ Open
Date
2020Author
Nasution, Ahmad Fadlan
Advisor(s)
Sismudjito
Metadata
Show full item recordAbstract
The research is titled utilization of social modes as a strategy to increase
transportation service users in PT Antar Lintas Sumatera Medan. This research
focuses on utilization of social modes as a strategy to increase transportation
service users in PT Antar Lintas Sumatera Medan include networks, trust, and
norms. The purposes of this research are to know and analyze or interpretation
the use of social modes. The theories used in this research is social modes. The
research uses descriptive qualitative research method. There are six informan in
this research. They are president director, chairman of the board of directors,
Staff Of public relation, a driver and two service users. The data collection
techniques are in-depth interviews, observation and literature studie. The data
analysis techniques are data collection, data reduction, data presentation, and
conclusion. The research results can be the use of social modes in the form of
trust is the dominant social modes in the work environment PT Antar Lintas
Sumatera Medan. This is indicated by the great trust given by the company to the
driver to be responsible for maintaining one bus in accordance with the respective
travel routes that have been determined by the company. As for the network that
exists between the company and other agencies, namely the police, transportation
services, Jasa Raharja, and workshops in each of PT Antar Lintas Sumatera the
existing branches. The use of social modes in the form of norms is the use of the
last social modes applied by PT Antar Lintas Sumatera. As for the norms that
apply in the company environment are the norms of politeness and fairness. This
applied to the company, employees, drivers and service users as well as the
reciprocal relationship in order to adhere to the rules and uphold the manners of
aech other. This prevailing norms does not look at the ethnicity in the
environment that dominates the ethnic Mandailing because based on the research
it was found that there were no differences in attitudes and behavior given to
passangers or office and field employees if they were of Mandailing ethnicity or
not. The company views that all ethnic groups must comply with the applicable
regulations in the company in operating buses. Penelitian ini berjudul Pemanfaatan Modal Sosial sebagai Strategi dalam
Meningkatkan Pengguna Jasa Transportasi PT Antar Lintas Sumatera di Medan.
Penelitian ini berfokus pada Pemanfaatan Modal Sosial sebagai Strategi dalam
Meningkatkan Pengguna Jasa Transportasi PT Antar Lintas Sumatera di Medan
yang meliputi jaringan (network), kepercayaan (trust), dan norma (norms).
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis atau
menginterpretasikan pemanfaatan modal sosial sebagai strategi dalam
meningkatkan pengguna jasa transportasi PT Antar Lintas Sumatera di Medan
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori modal sosial. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Informan dalam penelitian
ini berjumlah enam orang yaitu Direktur utama dan pimpinan direksi PT. Antar
Lintas Sumatera, staf humas, Supir PT Antar Lintas Sumatera dan dua orang
pengguna jasa PT. Antar Lintas Sumatera. Teknik pengumpulan data adalah
wawancara mendalam, observasi dan studi kepustakaan. Teknik analisis data
adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Pemanfaatan modal sosial
berupa kepercayaan menjadi modal sosial yang paling mendominasi di lingkungan
kerja PT Antar Lintas Sumatera. Hal ini ditandai dengan adanya kepercayaan
yang besar diberikan pihak perusahaan kepada supir untuk bertanggung jawab
menjaga dan merawat satu bus sesuai dnegan rute perjalanan masing-masing yang
telah ditentukan perusahaan, Adapun jaringan yang terjalin antara perusahaan dan
instansi lain yaitu pihak kepolisian, dinas perhubungan, jasa raharja, dan karoseri
atau bengkel di masing-masing cabang PT Antar Lintas Sumatera yang ada.
Pemanfaatan modal sosial berupa norma adalah pemanfaatan modal sosial terakhir
yang diaplikasikan di PT Antar Lintas Sumatera, adapun norma yang berlaku di
lingkungan perusahaan adalah norma kesopanan dan keadilan. Hal ini berlaku
untuk perusahaan, karyawan , supir dan pengguna jasa begitu juga dengan
hubungan timbal baliknya agar tetap mematuhi tata tertib dan menjunjung tinggi
adab sopan santun antar sesama. Norma yang berlaku ini tidak memandang etnis
di lingkungan PT Antar Lintas Sumatera yang mendominasi etnis Mandailing,
karena berdasarkan penelitian yang ditemukan, tidak ada perbedaan sikap dan
perilaku yang diberikan kepada penumpang ataupun karyawan kantor dan
lapangan jika beretnis Mandailing ataupun tidak. PT Antar Lintas Sumatera
memandang seluruh etnis harus mematuhi peraturan yang berlaku di perusahaan
dalam pengoperasian bus PT Antar Lintas Sumatera.
Collections
- Undergraduate Theses [1027]
