Show simple item record

dc.contributor.authorLubis, Rodiah Rahmawaty
dc.date.accessioned2018-05-25T04:17:38Z
dc.date.available2018-05-25T04:17:38Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/3254
dc.descriptionRodiah Rahmawaty Lubisen_US
dc.description.abstractSistem drainase lakrimal terbagi menjadi unit sekretori dan unit eksretori. Cairan air mata yang dihasilkan oleh kelenjar ini tersusun atas komponen aqueous, musin, dan minyak yang berfungsi untuk mempertahankan epitel permukaan kornea. 90% cairan lakrimal akan mengalir ke sistem eksretori, sedangkan 10% akan menguap saat mata tidak berkedip. Alirannya juga diregulasi oleh otot orbikularis okuli. Sehingga apabila terjadi gangguan pada salah satu bagian akan terjadi keluhan epifora.1,2,3 Obstruksi duktus nasolakrimal terbagi menjadi dua jenis, yaitu kongenital dan didapat. Obstruksi duktus nasolakrimal kongenital biasanya disebabkan oleh stenosis/atresia punctum dan kanalikula kongenital, malformasi nasal, dan abnormalitas kraniofasial. Sedangkan obstruksi duktus nasolakrimal didapat menjadi primer (diakibatkan oleh inflamasi atau fibrosis tanpa penyebab yang diketahui) dan sekunder (disebabkan oleh inflamasi dan fibrosis dengan penyebab seperti infeksi, inflamasi, neoplasma, trauma, atau faktor mekanik).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectObtruksi Duktus Nasolakrimalen_US
dc.titleObstruksi Duktus Nasolakrimalen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.submitterIndra
dc.description.typeKarya Tulis Dosenen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record