• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Social Sciences and Political Science
    • Department of Social Anthropology
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Social Sciences and Political Science
    • Department of Social Anthropology
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Mangain Marga (Pemberian Marga kepada Orang Non Batak dalam Perkawinan Adat Batak Toba di Kota Dumai)

    View/Open
    Fulltext (2.111Mb)
    Date
    2021
    Author
    Windi, Ditya
    Advisor(s)
    Bangun, Sabariah
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Perkawinan beda etnis sering terjadi di Indonesia, seperti yang terjadi di Kota Dumai, dimana telah banyak terjadi perkawinan antar etnis. Budaya merantau pada masyarakat Batak Toba menjadi pendorong terjadinya perkawinan beda etnis. Perkawinan beda etnis memang tidak dikenal dalam adat Batak Toba., bahkan dahulu di anggap tabu. Adat dan pengetahuan yang kian berkembang membuat perubahan pada adat istiadat tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bagaimana perkawinan antar etnis dalam adat Batak Toba, rangkaian proses yang harus dilalui seseorang untuk mendapatkan marga, serta bagaimana kehidupan rumah tangga beda etnis. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif serta observasi langsung kelapangan, dengan wawancara mendalam kepada 10 orang informan diantaranya 4 orang tokoh adat dan 6 keluarga pasangan beda etnis menggunakan metode wawancara (interview guide) untuk mendapatkan data yang akurat. Seorang Batak Toba yang hendak menikah dan membentuk rumah tangga dengan pasangannya yang bukan Batak Toba maka ia harus melaksanakan serangkaian adat untuk mendapatkan marga. Sehingga apa yang diharapkan bisa terwujud. Pemberian marga ini haruslah disetujui oleh keluarga kedua belah pihak, dimana tidak boleh ada pemaksaan. Disamping itu pasangan yang non Batak tersebut akan mendapatkan pengakuan di dalam keluarga dan adat serta posisi dalam Dalihan Na Tolu, jika tidak diberikan marga kepada pasangan yang non Batak tersebut maka Ia tidak akan diakui didalam adat (meskipun didalam keluarga diterima) dan juga tidak mendapat posisi hak dan kewajiban.Kehidupan pasangan beda etnis tidak jauh berbeda dengan pasangan keluarga lainnya. Dari hasil penelitian, pasangan keluarga beda etnis umumnya berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia, dan sedikit sekali Bahasa Batak. Hal ini juga dipengaruhi oleh lingkungan dimana masyarakat sehari-hari berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia. Konflik dalam rumah tangga yang terjadi dapat diredam dengan komunikasi yang baik antar suami istri. . Mengurus Rumah Tangga, Mendidik anak, memang lebih banyak dilakukan oleh Ibu karena Ibu lebih banyak mengambil peran domestik.
    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/32554
    Collections
    • Undergraduate Theses [939]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV