Dinamika Lembaga Kebudayaan Rakyat di Indonesia: Aktivitas dan Peran (1950-1965)
Abstract
Keterlibatan Lekra ke dalam perpolitikan Indonesia menimbulkan penolakan
dari para seniman dan pekerja kebudayaan yang memandang tabu unsur seni
dicampur- adukkan dengan unsur politik. Dalam hal inilah penulisan skripsi ini
bermaksud untuk membuka kembali keterlibatan organisasi Lekra pada agendaagenda
kebudayaan di Indonesia masa periode demokrsasi liberal hingga Demokrasi
Terpimpin.
Meski kemudian terjadi perdebatan-perdebatan sengit antara Lekra dengan
Manikebu sampai awal tahun 1964, Lekra tetap berhasil mendominasi ruang
kebudayaan Indonesia dan menggeser Manikebu dari ruang kebudayaan tersebut. Hal
ini dinyatakan dengan pembubaran Manikebu oleh Soekarno pada Mei 1964.
Pada sekitaran tahun 1965 menjadi periode akhir dari dominasi Lekra di
Indonesia, berawal dari peristiwa bersejarah 30 September yang menjadi titik balik
bagi kehidupan Lekra. Aktifitas nya yang begitu menggemuruh dikancah kebudayaan
nasional dalam periode 1950-1965 Seakan hilang tanpa jejak, dimatikan oleh
kekuasaan yang jauh lebih tinggi.
Metode yang digunakan dalam penulisan ini adalah, Heuristik yaitu tahap
awal yang dilakukan untuk mencari data-data tentang Lekra melalui berbagai sumber
yang relevan lalu melakukan penelitian lapangan melalui wawancara. Kemudia kritik
sumber, merupakan proses yang dilakukan untuk mencari nilai kebenaran data
melalui kritik intern dan kritik ekstern sehingga didapat keobjektifan dalam
penelitian. Interpretasi, melakukan perbandingan dan analisa data terhadap sumbersumber
yang didapat sebelumnya. Metode terakhir yakni historiografi, melakukan
pemaparan dan penyusunan hasil penelitian kedalam karya tulis sejarah yang
deskriptif analisis.
Collections
- Undergraduate Theses [335]