dc.description.abstract | Jepang merupakan negara maju yang dikenal kuat memelihara tradisitradisi
dan budaya leluhurnya. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat
Jepang yang sampai saat ini masih menjalankan dan merealisasikan segala
penyembahan dan ritual sehubung dengan kepercayaan yang mereka anut. Negara
Jepang sendiri mempunyai keunikan bila dibandingkan dengan negara maju
lainnya. Mereka masih mempercayai hal-hal yang berbau mistis dalam kehidupan
sehari-hari. Misalnya, pada setiap tahun baru orang Jepang mempunyai kebiasaan
untuk pergi ke kuil dan membeli sovenir kecil yang kemudian melekat pada tas,
gantungan kunci, ponsel atau digantung di mobil untuk membawa keberuntungan.
sovenir yang berbeda memberikan keberuntungan yang berbeda.
Ema adalah pelakat kayu bergambar kuda yang di persembahkan ke kuil.
Ema digunakan untuk memohon doa kepada dewa. Penggunaan Ema dalam
kehidupan masyarakat Jepang telah dilakukan dari generasi ke generasi.
Kepercayaan mereka terhadap ema merupakan pengaruh kepercayaan Shinto
sebagai kepercayaan asli orang Jepang. Bagian utama dari bentuk kepercayaan
Shinto difokuskan pada doa untuk menghindari nasib buruk dan terhindar dari
berbagai penyakit. Doa tersebut ditujukan kepada Kami agar memberikan
perlindungan dalam hidup dan mendatangkan keberuntungan serta masa depan
yang penuh kesuksesan.
Sepanjang tahun kuil dikunjungi para penganut kepercayaan Shinto pada
perayaan atau festival yang diadakan berdasarkan kalender Shinto setiap tahunnya.
Salah satu kuil Shinto yang ada di Jepang adalah kuil Takekoma yang terletak di kota Iwanuma prefektur Miyagi. Berbeda dengan kuil pada umumnya yang
terletak di perbukitan, kuil Takekoma terletak di daerah datar sama dengan lokasi
tempat tinggal masyarakat biasa. Dulu ema hanya sebuah papan kayu bergambar
kuda namun sekarang memiliki bentuk dan gambar yang beraneka ragam.
Biasanya setiap kuil memiliki bentuk ema yang berbeda dari kuil yang lain,
Kuil Takekoma sendiri menjual ema bergambar Juunishi ( 十二支) yaitu
mengikuti shio pada tahunnya. Orang Jepang menuliskan permohonannya di ema
dan di gantungkan di tempat yang telah disediakan di dalam pekarangan kuil.
Mereka percaya dengan menuliskan permohonan tersebut di ema maka dewa
dapat mendengarkan dan mengabulkan permohonan mereka. Sehingga dapat
dikatakan eksistensi ema dikalangan masyarakat Jepang saat ini cukup besar. | en_US |