• Login
    View Item 
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Japanese Literature
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    •   USU-IR Home
    • Faculty of Cultural Sciences
    • Department of Japanese Literature
    • Undergraduate Theses
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Sistem Ikuji Pada Kyorei Hoikuen

    Kyorei Hoikuen No Ikuji Systemu

    View/Open
    Fulltext (4.588Mb)
    Date
    2021
    Author
    Salsabila
    Advisor(s)
    Kusdiayana, Eman
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Dewasa ini Jepang merupakan salah satu negara maju di kawasan Asia. Kemajuan yang dialami Jepang tidak terlepas dari karakteristik masyarakat Jepang yang disiplin dan pekerja keras. Karakter yang ada dalam diri masyarakat Jepang, terbentuk tidak terlepas dari peran pengasuhan yang baik pula. Cara pengasuhan dapat dipengaruhi oleh suatu budaya atau kebiasaan masyarakat dalam suatu negara itu sendiri, seperti halnya dalam masyarakat Jepang disebut ikuji. Kata ikuji terdiri dari dua kanji, yaitu 育(iku) yang memiliki arti mengasuh atau membesarkan dan 児(ji) yang memilikiarti anak. Ikuji dapat diartikan dengan sebuah proses pengasuhan anak sejak lahir hingga berusia di mana sang anak sudah dapat menjalani kehidupan sosial, baik secara fisik dan mental. Namun tidak semua orang tua di Jepang memiliki kesempatan untuk mengasuh anaknya secara penuh dirumah. Khususnya perempuan Jepang. Modernisasi menuntut Jepang untuk berubah dalam segala hal. Mulai dari perubahan geografis,sosial, dan masyarakat itu sendiri. Dengan perubahan yang terjadi tersebut, semakin meningkatnya kebutuhan hidup bagi setiap masyarakat Jepang. Cara memenuhi kebutuhan tersebut yang tidak lain adalah bekerja. Karena masuknya perempuan Jepang ke dunia pekerjaan, pemerintah memutuskan untuk mengoperasikan Hokuien guna membantu ibu ataupun orang tua pekerja dalam pengasuhan anak. Hoikuen disebut juga Nursery School atau Day Care. Biasanya, hoikuen ini diperuntukkan bagi ibu yang bekerja. Karena disini, para ibu bekerja bisa menitipkan anaknya dari usia 0 bulan hingga 5 tahun (tergantung peraturan setiap Hoikuen di setiap kota). Di Hoikuen, orang tua tidak perlu menyediakan bekal makan siang, karena pihak sekolah yang menyediakannya. Hoikuen dioperasikan di bawah naungan Menteri Kesejahteraan Sosial sesuai dengan undang-undang Kesejahteraan Anak di Jepang. Salah satu Hoikuen yang ada di Jepang adalah Kyourei Hoikuen yang terletak di kota Hojichi, Tokyo. Prinsip dari Kyourei Hoikuen yaitu memberikan semangat dan berbagi kebahagiaan. Hoikuen ini tidak hanya fokus pada anak yang dititipkan saja, namun juga pada interaksi anak dengan orang tua. Pasalnya, kebahagiaan yang di dapat anak ketika diajarkan oleh pengajar tersebut, juga dapat dirasakan oleh orang tua mereka. Kurikulum yang disediakan untuk pendidikan dan pengasuhan anak yang bertujuan membina anak-anak yang proaktif dan termotivasi dengan mempelajari kebiasaan gaya hidup sesuai usia dan memasukkan permainan yang sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Kegiatan pengasuhan tersedia mulai dari umur 0-5 tahun. Usia 0-2 tahun anak-anak diberikan taman bermain khusus untuk mereka bereksplorasi sesuka mereka namun tetap dalam pengawasan. Usia 3-5 tahun anak-anak diajarkan permainan yang lebih untuk menjajal diri mereka dan juga bertanggung jawab atas dirinya dan juga lingkungannya. Seperti permaianan lego, menanam tumbuhan dan lain-lain. Fasilitas yang diberikan sesuai usia tumbuh kembang anak. Kyourei Hokuen juga memberikan pelayanan bus kepada murid. Makan siang dan cemilan yang diberikan dibuat sendiri oleh para pengajar. Untuk usia 4-5 tahun anak-anak diarahkan untuk mencoba menanam tanaman di lading yang disediakan, kemudian memanen untuk nantinya dijadikan menu makan siang mereka hal ini bertujuan untuk anak menghargai alam lingkungannya. Peran guru sebagai tangan lain dari orang tua, memiliki fungsi dan peranan yang hampir sama dengan orang tua. Baik-buruknya perilaku yang diberikan merupakan contoh yang dilihat anak tersebut. Penting bagi seorang guru untuk memperhatikan setiap tindakan yang dilakukan agar tidak mempengaruhi karakter yang akan terbentuk pada anak tersebut. Waktu yang lebih banyak diluangkan ditempat penitipan anak, mengurangi waktu yang mereka lakukan dengan orang tua. Untuk orang tua, guru memberikan konsultasi terhadap tumbuh kembang anak. Hal tersebut juga membantu terpenuhinya kebutuhan tumbuh kembang anak yang didapat dari orang tua.
    URI
    http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/32678
    Collections
    • Undergraduate Theses [562]

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of USU-IRCommunities & CollectionsBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit DateThis CollectionBy Issue DateTitlesAuthorsAdvisorsKeywordsTypesBy Submit Date

    My Account

    LoginRegister

    Repositori Institusi Universitas Sumatera Utara - 2025

    Universitas Sumatera Utara

    Perpustakaan

    Resource Guide

    Katalog Perpustakaan

    Journal Elektronik Berlangganan

    Buku Elektronik Berlangganan

    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV