dc.description.abstract | Dewasa ini Jepang merupakan salah satu negara maju di kawasan Asia. Kemajuan yang
dialami Jepang tidak terlepas dari karakteristik masyarakat Jepang yang disiplin dan
pekerja keras. Karakter yang ada dalam diri masyarakat Jepang, terbentuk tidak terlepas
dari peran pengasuhan yang baik pula. Cara pengasuhan dapat dipengaruhi oleh suatu
budaya atau kebiasaan masyarakat dalam suatu negara itu sendiri, seperti halnya dalam
masyarakat Jepang disebut ikuji. Kata ikuji terdiri dari dua kanji, yaitu 育(iku) yang
memiliki arti mengasuh atau membesarkan dan 児(ji) yang memilikiarti anak. Ikuji dapat
diartikan dengan sebuah proses pengasuhan anak sejak lahir hingga berusia di mana sang
anak sudah dapat menjalani kehidupan sosial, baik secara fisik dan mental.
Namun tidak semua orang tua di Jepang memiliki kesempatan untuk mengasuh anaknya
secara penuh dirumah. Khususnya perempuan Jepang. Modernisasi menuntut Jepang
untuk berubah dalam segala hal. Mulai dari perubahan geografis,sosial, dan masyarakat itu
sendiri. Dengan perubahan yang terjadi tersebut, semakin meningkatnya kebutuhan hidup
bagi setiap masyarakat Jepang. Cara memenuhi kebutuhan tersebut yang tidak lain adalah
bekerja. Karena masuknya perempuan Jepang ke dunia pekerjaan, pemerintah
memutuskan untuk mengoperasikan Hokuien guna membantu ibu ataupun orang tua
pekerja dalam pengasuhan anak.
Hoikuen disebut juga Nursery School atau Day Care. Biasanya, hoikuen ini diperuntukkan
bagi ibu yang bekerja. Karena disini, para ibu bekerja bisa menitipkan anaknya dari usia 0
bulan hingga 5 tahun (tergantung peraturan setiap Hoikuen di setiap kota). Di Hoikuen,
orang tua tidak perlu menyediakan bekal makan siang, karena pihak sekolah yang
menyediakannya. Hoikuen dioperasikan di bawah naungan Menteri Kesejahteraan Sosial
sesuai dengan undang-undang Kesejahteraan Anak di Jepang. Salah satu Hoikuen yang
ada di Jepang adalah Kyourei Hoikuen yang terletak di kota Hojichi, Tokyo.
Prinsip dari Kyourei Hoikuen yaitu memberikan semangat dan berbagi kebahagiaan.
Hoikuen ini tidak hanya fokus pada anak yang dititipkan saja, namun juga pada interaksi
anak dengan orang tua. Pasalnya, kebahagiaan yang di dapat anak ketika diajarkan oleh
pengajar tersebut, juga dapat dirasakan oleh orang tua mereka. Kurikulum yang disediakan
untuk pendidikan dan pengasuhan anak yang bertujuan membina anak-anak yang proaktif
dan termotivasi dengan mempelajari kebiasaan gaya hidup sesuai usia dan memasukkan
permainan yang sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.
Kegiatan pengasuhan tersedia mulai dari umur 0-5 tahun. Usia 0-2 tahun anak-anak
diberikan taman bermain khusus untuk mereka bereksplorasi sesuka mereka namun tetap
dalam pengawasan. Usia 3-5 tahun anak-anak diajarkan permainan yang lebih untuk
menjajal diri mereka dan juga bertanggung jawab atas dirinya dan juga lingkungannya.
Seperti permaianan lego, menanam tumbuhan dan lain-lain.
Fasilitas yang diberikan sesuai usia tumbuh kembang anak. Kyourei Hokuen juga
memberikan pelayanan bus kepada murid. Makan siang dan cemilan yang diberikan dibuat
sendiri oleh para pengajar. Untuk usia 4-5 tahun anak-anak diarahkan untuk mencoba
menanam tanaman di lading yang disediakan, kemudian memanen untuk nantinya dijadikan menu makan siang mereka hal ini bertujuan untuk anak menghargai alam
lingkungannya.
Peran guru sebagai tangan lain dari orang tua, memiliki fungsi dan peranan yang hampir
sama dengan orang tua. Baik-buruknya perilaku yang diberikan merupakan contoh yang
dilihat anak tersebut. Penting bagi seorang guru untuk memperhatikan setiap tindakan
yang dilakukan agar tidak mempengaruhi karakter yang akan terbentuk pada anak tersebut.
Waktu yang lebih banyak diluangkan ditempat penitipan anak, mengurangi waktu yang
mereka lakukan dengan orang tua. Untuk orang tua, guru memberikan konsultasi terhadap
tumbuh kembang anak. Hal tersebut juga membantu terpenuhinya kebutuhan tumbuh
kembang anak yang didapat dari orang tua. | en_US |