Pengaplikasian Sensor Warna untuk Penentuan Kematangan Buah Markisa Ungu (Passiflora edulis L.) pada Alat Sortasi Tipe Gravitasi

Abstract

Purple passion fruit (Passiflora edulis L.) is a fruit commodity from North Sumatra. The center for producing purple passion fruit is in Karo Regency, Berastagi, which is known as a small tourist destination city where most of the population are horticultural farmers who have the potential to penetrate the international market. So innovations are needed to facilitate the production and marketing of purple passion fruit. The purpose of this study was to sort the purple passion fruit based on its maturity level using the KB TCS3200 color sensor. The experimental method used is the application of a color sensor to determine maturity (classification of half-ripe and ripe), which is equipped with the TCS3200 as a color sensor so that it can read the color of the passion fruit that enters the scanning area. The results showed that the average sensor accuracy in determining the ripeness of Passion fruit on 3 replications was 90.56%, the average capacity of the repeating tool effectiveness was 0.967 kilograms per minute. The operational cost is Rp. 183.09 / kg and reached the Break-even point value of 7,495,824 kg/year. This tool is worth working on because the resulting NPV value is >0, namely Rp.102,628,420.9 with an interest rate used of 5% and Rp.61,432,714.92 with a trial interest rate of 25%.

Markisa ungu (Passiflora edulis L.) merupakan salah satu komoditi buah-buahan dari Sumatera Utara. Sentra penghasil markisa ungu berada di Kabupaten Karo, Berastagi yang terkenal sebagai kota kecil tujuan wisata yang sebagian besar penduduknya adalah petani hortikultura yang berpotensi menembus pasar internasional. Maka diperlukan inovasi baru untuk mempermudah produksi dan pemasaran markisa ungu. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan sortasi terhadap buah markisa ungu berdasarkan tingkat kematangan dengan menggunakan sensor warna TCS3200. Metode eksperimen yang dilakukan yaitu pengaplikasian sensor warna untuk menentukan kematangan (klasifikasi setengah matang dan matang), yang dilengkapi dengan TCS3200 sebagai sensor warna sehingga mampu membaca warna buah markisa yang masuk pada area scanning. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata keakuratan sensor dalam menentukan kematangan buah markisa pada 3 kali ulangan adalah sebesar 90,56%, rata-rata kapasitas efektifitas alat ulangan adalah 0,967 kilogram per menit. Biaya operasional sebesar Rp. 183,09/kg dan mencapai nilai Break even point sebanyak 7.495,824 Kg/tahun. Alat ini layak diusahakan karena nilai NPV yang dihasilkan >0 yaitu Rp.102.628.420,9 dengan suku bunga yang digunakan 5% dan Rp.61.432.714,92 dengan suku bunga coba-coba 25%.