dc.contributor.advisor | Ginting, Budiman | |
dc.contributor.advisor | Suprayitno | |
dc.contributor.advisor | Nasution, Faisal Akbar | |
dc.contributor.author | Abidin, Zainal | |
dc.date.accessioned | 2021-05-24T05:10:55Z | |
dc.date.available | 2021-05-24T05:10:55Z | |
dc.date.issued | 2020 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/32733 | |
dc.description.abstract | Land registration is essentially aimed at ensuring the right of the
landowner. The publication of a certificate is a safeguard to the landowner of his
rights to the land. In order to provide legal certainty to the holders of land rights,
the land certificate functions as a strong proof. Land certificate is a valid proof as
a powerful proof of physical data and juridical data contained within it as long as
the data is in accordance with the data contained in the corresponding land
records and books. The authority of the keuchik in the witness against the land
that has not been certified is guaranteed by the Law, but the Law that starts from
the national level up to the region does not discuss in detail about the authority of
a keuchik. History of keuchik authority as a witness in the sale and purchase
certificate for land that has not been certified at the start of the enactment of
Government Regulation No. 10 of 1961 on Land Registry which has been
substituted by Government Regulation No. 24 of 1997 on Land Registration.
This research is analytical descriptive by using normative and empirical
juridical approach, that is approach which refer to legal norms contained in
legislation which is valid as normative ground, starting from the general premise
and ending with a specific conclusion. Data collection is derived from primary
legal material consisting of basic norms or rules, basic rules, laws and
regulations related to notarial law especially in the case of legalization. And
tertiary legal materials consisting of general dictionaries, legal dictionaries,
magazines, scientific journals and articles of art that are relevant to this research.
And empirically using field resear method is by interview in the field.
The results of this study indicate that Indonesia in land registration system
using Torrens system. This can be known from the evidence produced in the form
of Land Book and Certificate. However, the certificate as the final result of the
registration process of land rights is only a strong evidence (not an absolute
proof) in accordance with the provisions of BAL, PP 10 of 1961 and PP 24 of
1997, Implementation of the sale and purchase of land in Idi is still mostly done
by letter sale and purchase of land made under the hands in front of Keuchik.
While the sale and purchase of land with PPAT deed is still rarely done by the
community and the role of Keuchik in the sale and purchase of land in practice is
as a witness, noting the transfer of land rights by way of sale in the village land,
making a certificate of inheritance and charging for each land sale and purchase
transactions. | en_US |
dc.description.abstract | Pendaftaran tanah bertujuan untuk memberikan kepastian hak kepada pemilik
tanah. Sertipikat tanah merupakan tanda bukti yang berlaku sebagai alat pembuktian
yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat di dalamnya sepanjang
data sesuai dengan data yang terdapat di dalam surat ukur dan buku tanah yang
bersangkutan. Kewenangan keuchik dalam saksi terhadap tanah yang belum
bersertipikat memang dijamin oleh Undang-Undang, namun Undang-undang yang
dimulai dari tingkat nasional sampai dengan daerah tidak membahas secara rinci
mengenai kewenangan seorang keuchik. Kedudukan dalam surat keterangan jual beli
tanah hanya sebagai saksi dan tidak diatur dalam peraturan perundang-undangan
tentang pertanahan. Adapun rumusan masalah yang akan diteliti adalah Bagaimana
Sistem pendaftaran tanah di Indonesia, Bagaimana Kewenangan Keuchik dalam
membuat Surat Keterangan Jual Beli tanah yang belum terdaftar dan Bagaimana
Kedudukan Surat Keterangan Jual Beli tanah yang diketahui keuchik sebagai alas hak
dalam Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap pada Kantor Pertanahan Kabupaten
Aceh Timur
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis dengan menggunakan pendekatan
yuridis normatif dan empiris, yaitu pendekatan yang mengacu kepada norma-norma
hukum yang terdapat pada peraturan perundang-undangan yang berlaku dan secara
empiris mengunakan metode field research yaitu dengan wawancara di lapangan.
Hasil penelitian bahwa Sistem pendaftaran tanah di Indonesia menggunakan
sistem Torrens. dimana alat bukti yang dihasilkan berupa Buku Tanah dan Sertipikat.
Sertipikat sebagai hasil akhir proses pendaftaran hak atas tanah hanya merupakan alat
bukti yang kuat menurut ketentuan UUPA, Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun
1961 dan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 1997. Sistem yang dipakai adalah
sistem Torrens tetapi sistem publikasinya belum bisa positif murni dan sistem
publikasi yang digunakan di Indonesia adalah sistem publikasi negatif. Kewenangan
Keuchik dalam membuat Surat Keterangan Jual Beli tanah yang belum terdaftar untuk
memperoleh sertipikat di Kantor Pertanahan di mana tanah berada tidak memiliki
kewenangan apapun hanya sebagai saksi. Kedudukan surat keterangan jual beli tanah
yang diketahui keuchik sebagai alas hak dalam pendaftaran tanah sistematis lengkap
pada Kantor Pertanahan Nasional Kabupaten Aceh Timur tidak diatur jelas dalam
peraturan perundang-undangan. Disarankan agar pemerintah dalam menyusun
peraturan harus jelas terkait sistem yang di pakai dalam pendaftaran tanah di
Indonesia. sehingga bisa menjadi sebagai pedoman dan panduan dalam sistem
pendaftaran tanah di Indonesia. Dalam proses pembuatan sertipikat tanah tidak
mempersulit masyarakat serta mempermudah proses pendaftaran tanah dalam
memperoleh sertipikat.
Agar keuchik melalukan pendataan terhadap tanah masyarakat yang belum
memiliki sertipikat tanah untuk disertipikatkan sesuai dengan aturan dan prosedur
yang berlaku. Keuchik dan pihak-pihak yang terkait mensosialisasikan kepada
masyarakat untuk mendaftarkan tanahnya ke kantor pertanahan nasional untuk
mendapatkan sertipikat tanah sehingga ada legalitas yang jelas terhadap tanah yang
dimiliki. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Pendaftaran Tanah | en_US |
dc.subject | Wewenang Keuchik dan Surat Keterangan | en_US |
dc.title | Analisis Yuridis terhadap Surat Keterangan Jual Beli Tanah yang Diketahui oleh Keuchik Gampong Sebagai Alas Hak dalam Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) pada Kantor Pertanahan Kabupaten Aceh Timur | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM157011244 | |
dc.description.pages | 170 Halaman | en_US |
dc.description.type | Skripsi Sarjana | en_US |