Show simple item record

dc.contributor.advisorBakti, Darma
dc.contributor.advisorLisnawita
dc.contributor.advisorTantawi, Ahmad Rafiqi
dc.contributor.authorHarahap, Lenny Hartati
dc.date.accessioned2021-06-04T04:26:48Z
dc.date.available2021-06-04T04:26:48Z
dc.date.issued2021
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/32898
dc.description.abstractSalak, Desa Siempat Rube I Kecamatan Siempat Rube, Desa Kutadame Kecamatan Kerajaan). Penelitian dilakukan dengan mensurvei gejala dan kejadian penyakit PRSV-P di lapangan serta pengujian dengan DAS-ELISA)., mengetahui penyebab penyakit PRSV-P pada tanaman pepaya pada beberapa daerah di Sumatera Utara dengan metode (DAS-ELISA). Mengidentifikasi PRSV-P pada tanaman pepaya di daerah Sumatera Utara melalui metode RT-PCR dan analisis sikuen nukleotida. Pengumpulan serangga kutudaun aphid tanaman pepaya di lokasi penelitian, mengidentifikasi kutudaun aphid (Hemiptera: Aphididae) vektor PRSV-P pada tanaman pepaya di Sumatera Utara. Mendeteksi PRSV-P pada A. gossypii dengan teknik RT-PCR. Dari hasil penelitian diperoleh pada tanaman pepaya di Kabupaten Deli Serdang (Desa Hamparan Perak Kecamatan Hamparan Perak, Desa Saentis Kecamatan Percut Sei Tuan, Desa Patumbak I Kecamatan Patumbak), di Kabupaten Dairi (Desa Lau Njuhar Kecamatan Tanah Pinem, Desa Lae Parira Kecamatan Lae Parira, Desa Sitinjo 1 Kecamatan Sitinjo), terlihat bahwa pada buah gejala spot yang jelas dan daun menunjukkan gejala belang, mosaik berwarna hijau tua seperti melepuh dan malformasi. Pada tangkai dan batang terlihat gejala streak dan garis berwarna hijau tua. Sedangkan di Kabupaten Pakpak Bharat (Desa Boang Manalu Kecamatan Salak, Desa Siempat Rube I Kecamatan Siempat Rube, Desa Kutadame Kecamatan Kerajaan, pada buah terdapat gejala spot berbentuk cincin kecil dengan warna hijau gelap yang sangat banyak, pada daun terdapat gejala belang dan mosaik serta malformasi pada tangkai dan batang terjadi gejala streak dan garis berwarna hijau tua. Deteksi serology dengan metode DAS-ELISA menunjukkan bahwa sampel daun pepaya pada semua lokasi penelitian adalah positif terinfeksi (PRSV-P) sedangkan pada biji pepaya pada semua lokasi penelitian adalah negatif. Melalui metode RT-PCR sampel daun pepaya dengan gejala PRSV-P asal Deli Serdang, Dairi, Pakpak Bharat dideteksi mengandung PRSV-P. Analisis sikuen nukleotida, isolat PRSV-P Deli Serdang yang menginfeksi daun pepaya di Deli Serdang kemungkinan adalah spesies yang sama (98%) dengan PRSV-P dari Bali, KPS, THP-14, Chiangmai, Ratchaburi, isolat PRSV-P Dairi kemungkinan adalah spesies yang sama (98%) dengan PRSV-P dari Bali, KPS, Thailand, THP-14, Chiangmai dan isolat PRSV-P Pakpak Bharat kemungkinan adalah spesies yang sama (98-99%) dengan PRSV-P dari Bali, KPS, Thailand, THP-14, Chiangmai. Melalui metode RT-PCR sampel biji pepaya dengan gejala PRSV-P asal Deli Serdang, Dairi, Pakpak Bharat dideteksi terinfeksi PRSV-P. Isolat PRSV-P Deli Serdang yang menginfeksi biji buah pepaya di Deli Serdang kemungkinan adalah spesies yang sama (98-99 %) dengan PRSV-P dari Bali, KPS, Thailand, THP-14, Chiangmai, PRSV-P Dairi yang menginfeksi biji buah pepaya di Dairi kemungkinan adalah spesies yang sama (98-99 %) dengan PRSV-P dari Bali, KPS, Thailand, THP-14, Chiangmai dan PRSV-P Pakpak Bharat yang menginfeksi tanaman pepaya di Pakpak Bharat kemungkinan adalah spesies yang sama (98-99%) dengan PRSV-P dari Bali, KPS, Thailand, THP-14, Chiangmai. Pada penelitian ini didapatkan bahwa sampel biji pepaya dengan gejala PRSV-P asal Deli Serdang, Dairi, Pakpak Bharat dengan metode RT-PCR)dideteksi mengandung PRSV-P. Ini adalah temuan pertama biji pepaya yang dibudidayakan mengandung PRSV-P walaupun sebelumnya sudah ada hasil pengujian oleh Bayot et al., 1990 di Pilipina melaporkan 2 dari 1335 benih (0.15%) dari pertumbuhan pepaya liar dari biji yang buahnya terinfeksi PRSV-P memperlihatkan gejala yang sama dengan PRSV-P, Laney et al., 2012 melaporkan virus dapat ditularkan melalui biji pada tanaman Robinia pseudoacacia. Hanya satu jenis serangga yang berhasil dikoleksi dari lokasi pengamatan. Berdasarkan identifikasi yang dilakukan pada kutudaun, terdapat 1 spesies kutudaun yaitu Aphis gossypii Glover. Deteksi dengan RT-PCR berhasil mengamplifikasi pita DNA berukuran 475 pb dari sampel asal Dairi dan Pakpak Bharat. Dari hasil pengujian ini didapatkan bahwa serangga Aphis gossypii Dairi dan Pakpak Bharat terdeteksi mengandung Papaya Ringspot Virus – P. Hal ini menunjukkan bahwa Aphis gossypii merupakan vektor PRSV-P.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectPapaya Ringspot Virus-Pen_US
dc.subjectgejalaen_US
dc.subjectidentifikasi dan filogenetiken_US
dc.titleStudi Biologi dan Penyebaran Papaya Ringspot Virus-P (PRSV-P) di Sumatera Utaraen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM138104007
dc.description.pages199 Halamanen_US
dc.description.typeDisertasi Doktoren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record