Show simple item record

dc.contributor.advisorElida, Linda
dc.contributor.authorZarkasyi, Imam Mhd Khairi
dc.date.accessioned2021-06-07T05:28:07Z
dc.date.available2021-06-07T05:28:07Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/32957
dc.description.abstractFenomena pernikahan dini yang terjadi di Kelurahan Sidorejo Hilir, pernikahan dini sering terjadi karena remaja berfikir secara emosional untuk melakukan pernikahan, mereka berfikir telah saling mencintai dan siap untuk menikah. Dahulu, pernikahan usia muda di kelurahan ini dianggap lumrah. Tahun berganti, makin banyak yang menentang pernikahan usia muda namun fenomena ini kembali lagi. Jika dahulu orang tua yang setuju agar anaknya menikah muda karena takut dikatakan perawan tua sehingga segera dikawinkan, maka kini tidak sedikit remaja di Kelurahan Sidorejo Hilir yang ingin menikah muda. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh kepala keluarga yang memiliki anak yang menikah diusia dini dalam 5 tahun terakhir dimulai dari tahun 2013 hingga tahun 2017 yang berjumlah 24 kepala keluarga. Sedangkan sampel penelitian, ini adalah seluruh populasi yang ada yakni 24 kepala keluarga (total sampling). Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan, angket, observasi, dan dokumentasi. Adapun metode analisis data menggunakan analisis univariat, yaitu analisa yang dilakukan secara deskriptif dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. Tabel frekuensi tersebut memuat data tentang tanggapan (reaksi) orang tua dalam pernikahan dini di kelurahan Sidorejo Hilir Kecamatan Medan Tembung Kotamadya Medan. Dari hasil penelitian diketahui sebagai berikut: Orang tua memiliki respon yang kurang baik tentang pernikahan dini di kelurahan Sidorejo Hilir, dalam arti kata mayoritas orang tua kurang mendukung adanya pernikahan dini. Orang tua selalu beringinan atau bercita-cita anaknya untuk tidak mengalami kesusahan hidup seperti orang tuanya, oleh karena itu untuk menjalani hidup yang lebih baik dengan memiliki atau memperoleh pendidikan yang baik dan kerja. Ada beberapa faktor pendorong terjadinya perikahan dini di Kelurahan Sidorejo Hilir antara lain: faktor kemauan sendiri, kesulitan ekonomi, faktor pendidikan, dan faktor hamil diluar nikah. Dari hasi penelitian dapat disimpulkan bahwa respon orang tua dalam pernikahan dini di kelurahan Sidorejo Hilir dalam kategori kurang baik, pada dasarnya orang tua selalu berharap anaknya memiliki masa depan yang lebih baik, baik itu dari segi pendidikan maupun pekerjaan, tanpa harus buru-buru menikah dini.en_US
dc.description.abstractThe phenomenon of early marriage that occurred in Sidorejo Hilir Village, early marriage often occurs because teenagers think emotionally to do a marriage, they think they have loved one another and are ready to get married. In the past, young marriage in this village was considered normal. As the years change, more and more are opposed to marriage at a young age but this phenomenon is back again. If in the past parents agreed that their children would marry young because they were afraid of being said to be an old virgin so they would soon be married, now there are not a few teenagers in the Village of Sidorejo Hilir who want to marry young. This research is a descriptive study with a quantitative approach. The population in this study were all family heads who had children who were married at an early age in the last 5 years starting from 2013 to 2017 which amounted to 24 heads of households. While the study sample, this is the entire population that is 24 heads (total sampling). Data collection methods in this study use, questionnaire, observation, and documentation. The method of data analysis uses univariate analysis, which is a descriptive analysis using a frequency distribution table. The frequency table contains data about the responses (reactions) of parents in early marriage in the Sidorejo Hilir sub-district, Medan Tembung Subdistrict, Medan Municipality. From the results of the study, it is known as follows: Parents have an unfavorable response about early marriage in the village of Sidorejo Hilir, in the sense that the majority of parents do not support early marriage. Parents always desire or aspire to their children not to experience the difficulties of living like their parents, therefore to lead a better life by having or obtaining a good education and work. There are several factors driving the occurrence of early marriage in Sidorejo Hilir Village, among others: self-will factor, economic difficulties, educational factors, and pregnancy factors outside of marriage. From the results of the study it can be concluded that the response of parents in early marriage in the Sidorejo Hilir sub-district is in the unfavorable category, basically parents always hope their children have a better future, both in terms of education and employment, without having to hurry to marry early.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Sumatera Utaraen_US
dc.subjectRespon Orangtua dalam Pernikahan Dinien_US
dc.titleRespon Orang Tua dalam Pernikahan Dini Studi di Kelurahan Sidorejo Hilir Kecamatan Medan Tembung Kotamadya Medanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nimNIM130901012
dc.description.pages81 Halamanen_US
dc.description.typeSkripsi Sarjanaen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record