Efek Teratogenik Kopi Arabika (Coffea arabica L) dan Kopi Robusta (Coffea canephora Pierre ex A. Froehner) terhadap Tikus Selama Masa Organogenesis

Abstract

Kopi pertama kali ditemukan sekitar tahun 575 – 850 M oleh suku Galla di Ethiopia. Secara alamiah kafein banyak terkandung di kopi. Konsumsi kopi yang mengandung kafein pada masa kehamilan dapat menyebabkan risiko Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Uji teratogenitas adalah suatu pengujian untuk memperoleh informasi adanya abnormalitas fetus yang terjadi karena pemberian sediaan uji selama masa pembentukan organ fetus (masa organogenesis). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat efek teratogenik yang ditimbulkan dari larutan kopi arabika (LKA) dan larutan kopi robusta (LKR) serta kafein pada tikus putih. Pengawinan tikus dan pemberian larutan uji selama masa organogenesis. LKA dan LKR masing-masing diberikan dengan volume 0,36 ml; 0,72 dan 1,08 ml yang disetarakan pada konsumsi 1, 2 dan 3 gelas per hari pada manusia. Pembedahan tikus dilakukan pada hari ke- 19. Fetus dikeluarkan untuk melakukan pengamatan tampilan reproduksi, malformasi eksternal dan malformasi skeletal. Hasil uji teratogenik menunjukan pada dosis 1,08 ml kopi arabika dan 0,72 ml; 1,08 ml kopi robusta serta kafein 300 mg/kg bb menyebabkan BBLR, panjang fetus pada tampilan reproduksi, dan kopi robusta 1,08 ml menyebabkan humpback body pada pengamatan malformasi eksternal dan tidak menyebabkan kelainan pada malformasi skeletal yang berbeda dengan kelompok kontrol CMC Na 0,5 %. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa fetus mengalami BBLR pada pemberian LKA dosis 1,08 ml, LKR dosis 0,72 ml dan 1,08 ml. Pada pemberian LKR dosis 1,08 ml, fetus mengalami malformasi eksternal yang disebut humpback body.

Coffee was first discovered around 575 - 850 AD by the Galla tribe in Ethiopia. Naturally, there is a lot of caffeine in coffee. Consumption of coffee containing caffeine during pregnancy can cause the risk of (Low Birth Weight) LBW. Teratogenicity test is a test to obtain information on fetal abnormalities that occur due to the provision of test preparations during the formation of fetal organs (organogenesis period). The purpose of this study was to see the teratogenic effects of a solution of arabica coffee (LKA) and robusta coffee solution (LKR) and caffeine in white rats. Mating rats and giving the test solution during the organogenesis period. LKA and LKR were each administered with a volume of 0.36 ml; 0.72 and 1.08 ml which are equivalent to the consumption of 1, 2 and 3 glasses per day in humans. Rat surgery was carried out on day 19. The fetus was removed for observation of reproductive appearance, external malformations, skeletal malformations, The results of the teratogenic test showed that at a dose of 1.08 ml of arabica coffee and 0.72 ml; 1.08 ml of robusta coffee and 300 mg / kg bb caffeine caused LBW, fetal length on reproductive appearance, and 1.08 ml robusta coffee caused humpback body on external malformations and did not cause abnormalities in skeletal malformations which was different from the CMC Na control group. 0.5%. Based on the results of the study, it can be concluded that the fetus experienced LBW by giving LKA dose of 1.08 ml, LKR dose of 0.72 ml and 1.08 ml. When giving LKR a dose of 1.08 ml, the fetus experiences an external malformation called a humpback body.