dc.contributor.advisor | Jenimar | |
dc.contributor.advisor | Napitupulu, J.A | |
dc.contributor.advisor | Muluk, Chairul | |
dc.contributor.author | Gultom, Tumiur | |
dc.date.accessioned | 2021-06-22T02:55:55Z | |
dc.date.available | 2021-06-22T02:55:55Z | |
dc.date.issued | 2004 | |
dc.identifier.uri | http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/33152 | |
dc.description.abstract | Tumiur Gultom,"Correlation and path coefficient analysis of
agronomic traits on yield of peanut (Arachis hypogaea,L).
Research was conducted at the Kebun Percobaan Universitas Islam
Sumatera Utara, Gedung Johor Medan, to begin in October 2003 until
January 2004.
The yield of peanut still can be increased to fulfil the demand by
exploration of local cultivar with high yield potential. Local cullivar can
become source of gene for superior cultivar.
The aims of this research were to estimate the correlation coefficient
among agronomic traits on yield of peanut and to evaluate the direct and
indirect effects of those traits on weight of 100 dry seed, lipid, protein, and
content sugar, using path analysis.
Fifteen peanut genotypes were evaluated, consist of three genotypes
each of local Samosir, local Sihobuk, local Sidamanik, local Tiga Lingga and
cultivar Gajah ( as comparator).
Heritability estimate of all agronomic traits found six agronomic traits
were significant, they are ; number of pods (0.5040),number of seed pods
(0.5330), number of pods with two seeds (0.6350), number of pods wjth three
seeds (0.7450), weight of 100 dry pod (0.8740) and weight of 100 dry seed
(0.8930).
Four agronomic traits which have significant correlation to weight of
100 dry seed as well as high direct influence were; age to flowering, the
amount of gynophores, age to harvest and weight of 100 dry pod, and they
could be used as the main agronomic traits for further selection.
Genetic coefficient correlation of number of branch and age to
flowering nearly the same as its direct influence to sugar content ( 0.5217 to
0.5640 and 0.3705 to 0.3703).
Therefor the age to flowering and number of branch could be used as the
main agronomic traits for direct selection on sugar content. | en_US |
dc.description.abstract | TUMIUR GUL TOM,"Analisis Korelasi dan Koefisien Lintas Sifat-Sifat
Agronomi terhadap Hasil Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea. L)".
Dibawah bimbingan Jenimar, sebagai ketua, J. A. Napitupulu dan Chairul
Muluk sebagai anggota.
Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Universitas Islam
Sumatera Utara, Gedung Johor Medan. Penelitian berlangsung sejak
Oktober 2003 dan berakhir Januari 2004.
Produksi kacang tanah masih dapat ditingkatkan untuk memenuhi
kebutuhan penduduk yang semakin bertambah.Yaitu dengan memperhatikan
pemakaian varietas yang berdaya hasil tinggL Varietas lokal merupakan
sumber keragaman yang dapat dipakai sebagai sumber gen untuk
mendapatkan varietas yang unggul. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari
sitat agronomi yang berkorelasi nyata dan mempunyai pengaruh langsung
yang tinggi terhadap hasil dan kualitas kacang tanah. Penelitian ini
menggunakan 15 genotip yang terdiri dari 3 genotip lokal Samosir, 3 genotip
lokal Sihobuk, 3 genotip lokal Sidamanik, 3 genotip lokal Tiga Lingga dan 3
genotip varietas Gajah sebagai pembanding.
Analisis rataan sifat agronomi, varietas Gajah mempunyai sifat yang
lebih unggul dibanding genotip yang lain. Untuk kandungan lemak, protein,
dan gula varietas lokal Samosir (V1) lebih tinggi. Nilai heritabilitas tinggi
ditemukan pada jumlah po long (0.5040),jumlah polong berisi (0.5330), jumlah
polong berbiji dua (0.6350),jumlah polong berbiji tiga (0.7450), bobot 100
polong kering (0.8740) dan bobot 100 biji kering (0.8930). Korelasi genetik
yang tinggi dijumpai antara umur berbunga (-0.7180), jumlah ginofora
(0.5972), umur panen (-0.7072) dan bobot 100 polong kering (0.8672)
dengan bobo! 100 biji kering.
Empa! sita! agronomi yang berkorelasi genetik sanga! nyata
terhadap bobo! 100 biji kering dan juga pengaruh langsung yang tinggi yaitu
umur berbunga, jumlah ginofora, umur panen dan bobo! 100 po long kering.
Sehingga sifat agronomi ini dapat dipakai sebagai bahan seleksi awal.
Jumlah cabang dan umur berbunga mempunyai koefisien korelasi
genetik yang hampir sama dengan pengaruh langsungnya. Jumlah cabang,
koefisien korelasi genetik = 0.5217, pengaruh langsung = 0.5640 dan umur
berbunga koefisien korelasi genetik, 0.3705 pengaruh lang sung = 0.3703.
Dengan pengaruh langsung yang demikian kedua sifat agronomi tersebu!
dapat dipakai sebagai bahan seleksi langsung bagi kandungan gula. | en_US |
dc.language.iso | id | en_US |
dc.publisher | Universitas Sumatera Utara | en_US |
dc.subject | Analisis Korelasi | en_US |
dc.title | Analisis Korelasi dan Koefisien Lintas Sifat Agronomi terhadap Hasil Tanaman kacang Tanah ( Arachis hypogaea. L.) | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.nim | NIM027001007 | |
dc.description.pages | 127 Halaman | en_US |
dc.description.type | Tesis Magister | en_US |