Prediksi Erosi Sub Das Halian Dan Simare Daerah Tangkapan Hujan Danau Toba
View/ Open
Date
2003Author
Mudiastuti
Advisor(s)
Nasution, Zulkifli
Pasaribu, Nursahara
Harahap, Rusli MS
Metadata
Show full item recordAbstract
Permasalahan yang ingin diteliti adalah perubahan atau alih fungsi lahan daerah Sub DAS Halian dan Simare, besaran tingkat erosi tanah yang terjadi di Sub DAS Halian dan Simare, dan Persebarannya serta arahan konservasi lahan sebagai alternatif pengelolaan lahan yang belum optimal di Sub DAS Halian dan Simare. Metode penelitian yang dilakukan adalah prediksi erosi dengan pendekatan rumus USLE dan satuan lahan {land unit). Penetapan unit lahan dengan menggunakan laktor intensitas hujan, kecuraman lereng, tanah, pengelolaan tanah dan tanaman dengan teknik tumpang tindih (overlaping). Pengambilan sampel tanah dilakukan dengan membagi secara purposif yaitu 53 sampel tanah dan satuan lahan (land unit). Erosi aktual diprediksi dengan menggunakan metode USLE dan Wischmeir dan Smith. Klasifikasi lahan mengunakan pendekatan dari metode Arsyad dan metoee dari Roose. Bentuk dari konservasi lahan dianalisis dengan menggunakan faktor-faktor C, P dan indeks CP. Analisa statistik regresi linier berganda untuk mendukung faktor-faktor yang mempengaruhi erosi dan analisis uji statistik t untuk melihat perbandingan erosi total di lapangan dengan data dari rumus USLE. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daerah penelitian Sub DAS Halian dan Simare sekitar 7978 ha 34% daerah penyangga digunakan untuk lahan budidaya. Tingkat erosi yang dominan adalah sangat rendah (82.73 %), rendah (13.7 %) dan sedang (3.57 %). Besarnya eros aktual pada satuan lahan kelas kemiringan lereng 1 yaitu 13.3593 ton/ha/th dengan luas 38 ha diikuti oleh satuan lahan kemiringan lereng III sebesar 20.2709 ton/ha/th dengan luas 75 ha, satuan lahan kemirinqan lereng I sebesar 39.2763 ton/ha/th dengan luas 369 ha, satuan keiringan lereng IV sebesar 109.0117 ton/ha/th dengan luas 419 ha dan satuan lahan kemiringan lereng V sebesar 164.9871 ton/ha/th dengan luas 321 ha. Perbedaan besar erosi aktual disebabkan karena pengaruh spesies tanaman dan pola tanaman C, dan pengolahan serta tipe konservasi P. Prioritas konservasi di daerah penelitian baik secara mekanik dan vegetatif berdasarkan arahan perencanaan lahan yaitu sekitar 1/3% atau 7978 ha dari luas daerah penelitian. Berdasarkan analisis statistik regresi berganda, nilai koefisien determinasi (R2) adalah sebesar 0.566 yang berarti 56.6% dari besar erosi yang terjadi dapat dijelaskan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi erosi yaitu erosivitas hujan, erodibilitas tanah, kelerengan dan faktor pengelolaan tanaman dan tanah. Sedangkan berdasarkan analisis uji statistik t total erosi data sekunder dari rumus USLE lebih besar dari total erosi data primer di lapangan yang berarti ada perbedaan nyata pada tingkat pengukuran erosi.